RADARSEMARANG.COM, MODEL pembelajaran TGT atau Team Games Tournament merupakan model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan dengan melibatkan aktivitas atau peran selurus peserta didik tanpa harus adanya perbedaan status. Model ini akan melibatkan peserta didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan serta reinforcement. Sebab banyak permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran yaitu kurangnya tingkat kefokusan peserta didik dengan materi yang akan disampaikan guru.
Permasalahan yang dihadapi siswa kelas 4 SDN 02 Babalanlor dalam belajar dikelas tidak bisa fokus mengikutinya pelajaran. Kemudian penulis merubah hal yang biasa terjadi yaitu pembelajaran ceramah yang mana siswa hanya mendengarkan/ menyimak saja tetapi kali ini siswa diajak untuk melakukan hal yang baru. Agar peserta didik tidak merasa jenuh yang pada akhirnya hasil yang didapat nihil.
Maka dari itu disini penulis menyarankan satu model pembelajaran TGT atau Team Games Tournament. Langkah awal yang harus dilakukan disini yaitu penyajian kelas dimana guru menerangkan materi yang ingin disampaikan kepada peserta didik. Biasanya menggunakan metode langsung atau berceramah dan diskusi yang dipimpin oleh guru. Pada saat tahap penyajian kelas ini peserta didik harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang diberikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game sebab skor game akan menentukan skor kelompok.
Selanjutnya pembentukan kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 anggota. Fungsi kelompok disini adalah agar setiap siswa dapat lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari tahap penyajian kelas. Nantinya setiap kelompok memberikan satu perwakilan untuk maju kedepan dan mengambil gulungan kertas dengan gambar setiap Negara ASEA, setelah mendapatkan negara ASEAN yang dipilih maka kelompok tersebut harus mencari Kondisi Politik Negara ASEAN tersebut.
Kemudian dapat dilanjut dengan kelompok berikutnya. Saat mencari materi tentang Kondisi Politik Negara ASEAN siswa dapat mencarinya dibuku catatan dan hanya buku catatan, metode ini juga dapat mengetes seberapa aktif peserta didik dalam termotivasi dalam belajar sebab salah satunya dapat terlihat dari seberapa rajin siswa tersebut mencatat atau merangkum materi.
Setelah masuk ke tahap presentasi, dimana nantinya setiap kelompok dengan perwakilan anggota yang berbeda maju kedepan untuk membacakan hasil diskusi dari kelompoknya. Sebab nantinya setiap kelompok akan ditanya oleh kelompok lain terkait kondisi politik negara ASEAN yang didapat kelompok tersebut.
Adapun cara melakukan tahap turnamen yaitu setelah semua perwakilan kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusi mereka. Pada turnament babak 1 ini guru memberi kesempatan setiap kelompok untuk mengangkat tangan dan memilih satu kelompok yang harus menyebutkan Kondisi Politik Negara ASEAN yang kelompok itu dapatkan dan bagi kelompok yang berani memulai terlebih dahulu menunjuk maka akan mendapatkan skor 100 point. Misalnya kelompok satu mendapatkan Kondisi Politik Negara Singapura, kemudian kelompok satu menunjukkan kelompok dua dan kelompok dua harus menyebutkan Kondisi Politik Negara Singapura apa saja.
Setelah kelompok dua berhasil menjawab dengan benar maka akan mendapatkan skor 100 point, dan sebaliknya kelompok satu juga harus menyebutkan Kondisi Politik Negara yang didapatkan oleh kelompok dua. Jika kelompok satu tidak bisa menjawab maka skor kelompok satu akan dikurangi 50 point dan point yang dikurang itu akan masuk ke kelompok dua. Begitu setrerusnya.
Setelah penerapan metode TGT dikelas 4 SDN02 Babalanlor maka diharapkan mereka mendapatkan hasil belajar yang lebih baik yaitu penggunaan model pembelajaran TGT atau Team Games dapat mengajak peserta didik untuk lebih percaya diri, bertanggung jawab, lebih aktif dan lebih peka terhadap sesama. (cd1/zal)
Guru SDN 02 Babalanlor, Kab. pekalongan