RADARSEMARANG.COM, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu ilmu dasar yang dipelajari di sekolah dasar (SD). IPA adalah mata pelajaran yang mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan fenomena alam. Termasuk sistem tata surya, merupakan materi semester II di kelas VI. Dengan pembelajaran materi ini banyak sekali problema yang didapatkan oleh penulis sebagai guru di SD Negeri 2 Karangreja. Karena siswa terbiasa belajar di rumah kurang lebih 1,5 tahun, tanpa bimbingan secara langsung oleh guru. Sehingga pada saat PTMT banyak siswa yang cepat bosan.
Apalagi dalam pembelajaran yang menggunakan metode ceramah dan hanya membaca buku saja. Akhirnya siswa malas untuk belajar, apalagi untuk memahami materi sistem tata surya ini. Dengan melihat masalah-masalah yang dihadapi guru, penulis dengan sigap dan gerak cepat untuk mencari upaya atau solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu pembelajaran dengan cara menyenangkan melalui bermain peran. Dimana siswa belajar mempraktikkan secara langsung pada saat jam pembelajaran.
Menurut Sudjana (2010) belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti penambahan, pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku. Sedangkan Wina Sanjaya (2010 : 161) menjelaskan metode bermain peran merupakan metode pembelajaran yang mana sebagai bagian dari bentuk simulasi yang didorong untuk mengkreasi peristiwa masa lalu atau sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, maupun kejadian-kejadian yang akan muncul di masa depan atau masa mendatang.
Menurut Djamarah dan Zain (2008), metode pembelajaran bermain peran memiliki kelebihan dan kekurangan. Di antaranya dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa, disamping menjadi pengalaman yang menyenangkan juga memberi pengetahuan yang melekat dalam memori otak, sangat menarik bagi siswa. Sehingga memungkinkan membuat kelas menjadi dinamis dan antusias, membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan. Siswa dapat terjun langsunguntuk memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam proses belajar.
Sedangkan kelemahan atau kekurangan metode bermain peran, diantaranya membutuhkan waktu yang relatif panjang atau banyak, membutuhkan kreativitas dan daya kreasi tinggi dari pihak guru maupun siswa dan ini tidak semua guru memilikinya. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu memerankan suatu adegan tertentu. Jika pelaksanaan bermain peran mengalami kegagalan, bukan saja memberi kesan kurang baik, tapi juga berarti tujuan pembelajaran tidak tercapai, tidak semua mata pelajaran bisa disajikan.
Sebelum pembelajaran bermain peran dimulai terlebih dahulu guru menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti kertas karton dan spidol. Adapun langkah-langkahnya yaitu guru menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa untuk memperhatikan dengan saksama gambar tata surya lalu berilah nama setiap planet dalam tata surya tersebut secara urut. Kemudian membentuk kelompokyang terdiri dari sembilan orang dimana satu orang berperan sebagai matahari dan yang lain berperan sebagai delapan planet dalam tata surya.
Setelah itu gunting kertas karton menjadi beberapa bagian, lalu tulis nama-nama planet dan matahari dengan menggunakan spidol dan pada kedua ujung karton dipasang tali. Dikalungkan pada leher setiap anggota kelompok. Setiap anggota kelompok dapat berdandan sesuai karakter planet yang diwakili.
Diskusikan bersama kelompokmu untuk menentukan perannya. Masing-masing anggota kelompok mmpelajari karakteristik setiap planet yang telah diketahui sehubungan gerakan rotasi dan revolusi.
Pada saat belajar sistem tata surya menyenangkan melalui bermain peran terbukti siswa di SDN 2 Karangreja sangat antusias dan semangat sekali dalam pembelajaran. Para siswapun sangat menghayati peran masing-masing sehingga dengan cepat dan mudah dalam memahaminya. Bahkan dalam evaluasi hasilnya meningkat. (pb2/lis)
Guru SDN 2 Karangreja