26 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Group Investigation Tingkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama

Oleh: Didik Kurniawan, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang penting di sekolah. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah siswa dapat membaca dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mempelajari bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar, selain itu, juga mempelajari sastra Indonesia. Pembelajaran sastra Indonesia sangat penting bagi siswa karena dengan mengenal sastra maka mereka secara tidak langsung akan melestarikan budaya Indonesia. Dengan belajar sastra mereka juga mampu mengenali beragam jenis kehidupan karena sastra dapat mempelajari berbagai macam sisi kehidupan berdasarkan pengalaman pengarangnya.

Jenis sastra yang diajarkan dalam kurikulum K 13 pada Satuan Pendidikan Menengah Pertama Kelas VIII adalah pembelajaran menulis naskah drama termasuk pembelajaran sastra yang dapat mengangkat budaya bangsa. Pembelajaran sastra di dalamnya memiliki fungsi potensi sosial untuk menumbuhkan nilai dan sikap bagi para pembacanya. Karya sastra, yaitu drama bertujuan untuk memberikan gambaran kehidupan yang berisi konflik yang memuncak, dan tingkat emosi yang tinggi atau lemah, dan ditampilkan lewat lakuan dan dialog.

Rusman, (2010:221-222) menyatakan bahwa implmentasi strategi belajar kooperatif group investigation dalam pembelajaran secara umum dibagi menjadi enam langkah, yaitu Mengidentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok. Merencanakan tugas-tugas belajar. Melaksanakan investigasi. Menyiapkan laporan akhir. Mempresentasikan laporan akhir, dan Evaluasi. Implementasi dalam pembelajaran kooperatif group investigation setiap kelompok mempresentasikan atas hasil investigasi mereka di depan kelas. Tugas kelompok lain ketika satu kelompok presentasi di depan kelas adalah melakukan evaluasi sajian kelompok.

Masalah yang dihadapi dalam awal pembelajaran menulis naskah drama terutama adalah siswa belum menunjukkan kaidah penulisan yang baik dan benar. Penulisan naskah drama dalam dialog-dialog antar tokoh juga masih kurang sesuai dengan maksud yang diinginkan. Selain itu, kreativitas yang di dalamnya masih jauh dari harapan, sehingga naskah drama yang dihasilkan oleh siswa belum bisa maksimal dan tidak menarik untuk dibaca. Selain itu nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa dan hasil menulis naskah drama. Dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 72, sedangkan nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa dalam menulis naskah drama hanya 63. Berarti nilai yang diperoleh siswa VIII D SMP Negeri 2 Blado dalam menulis naskah drama masih di bawah KKM.

Adapun tindakan-tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Kegiatan pendahuluan pada kegiatan ini, guru meminta ketua kelas memimpin siswa yang lain untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai. Siswa merespon salam dari guru serta merespon pertanyaan guru terkait kondisi kelas dan siswa. Siswa menerima informasi tentang hubungan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya, siswa menerima informasi tentang kompetensi dasar, materi, tujuan, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.

Kegiatan inti pada kegiatan ini, guru menyampaikan pengertian naskah drama, kaidah penulisan naskah drama, dan langkah-langkah menulis naskah drama serta memberikan contoh naskah drama. Selanjutnya, siswa membacakan contoh naskah drama dan siswa yang lainnya menyimak pembacaan naskah drama tersebut.

Kemudian siswa ditugaskan untuk membuat naskah drama. Pada tahap ini, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen, guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk mendapatkan topik yang berbeda dari kelompok lain, Sebelumnya guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk mengamati contoh naskah drama yang ada disumber buku, kemudian masing-masing kelompok menentukan kaidah penulisan naskah drama yang telah diamati tersebut, guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk membuat naskah drama sesuai dengan judul yang telah ditentukan dengan memperhatikan kesesuaian kaidah penulisan naskah drama, setelah selesai membuat naskah drama masing-masing kelompok mempresentasikan hasil naskah drama yang telah dibuat.

Kegiatan penutup pada kegiatan ini, siswa dan guru melakukan evaluasi mengenai hasil pekerjaan siswa, siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran, siswa bersama guru melakukan refleksi, yaitu mereview tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya, guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pengamatan/Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan observasi terhadap aktivitasaktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampak terhadap proses dan hasil pembelajaran yang dikumpulkan dengaan alat bantu berupa lembar observasi.

Refleksi Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat pada saat dilakukan pengamatan. Semua temuan yang diperoleh dari pengamatan direnungkan dan diperbaiki oleh peneliti dan guru kemudian ditentukan perencanaan tindakan selanjutnya. (tt2/zal)

Guru SMPN 2 Blado, Batang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya