28.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Peranan Media Sosial dalam Proses Belajar Siswa

Oleh : Mustikahwati, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Di masa pandemi Covid-19, peranan media sosial media kian hari semakin meningkat. Perkembangan media sosial membuat segala pekerjaan jarak jauh menjadi lebih cepat, tepat, akurat sehingga dapat meningkatkan produktivitas kinerja yang dihasilkan. Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Dalam dunia pendidikan, peranan media sosial dalam pembelajaran siswa di era Covid-19 sangat besar dampaknya. Dalam proses belajar siswa memanfaatkan media sosial untuk sarana belajar dan mengerjakan tugas tugasnya. Beberapa media sosial yang sering digunakan pada saat ini adalah Facebook,Twitter, Instagram, Path, Tumblr, dan media sosial lain.

Dengan media sosial siswa dengan mudah berkomunikasi tanpa harus bertatap muka atau bertemu. Media sosial bagi siswa tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga menjadi kebutuhan penting dalam dunia pendidikan.

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses Facebook atau Twitter misalnya, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone.

Demikian cepatnya orang bisa mengakses sehingga mempermudah bagi siswa dalam memahami suatu materi pelajaran tanpa harus bertemu langsung dengan guru mata pelajaran di kelas. Tugas-tugas pun dapat dengan cepat dikerjakan dan diselesaikan oleh siswa. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model konten lainnya.

Media sosial dalam dunia pendidikan secara fungsi sebagai bentuk kolaborasi, kreativitas, dan pembelajaran bagi guru maupun murid. Kemudahan akses media sosial ini diibaratkan dengan ‘dua mata pisau’ bagi siswa sebagai pengguna internet. Kebebasan menggunakan media sosial dapat menentukan sisi mana yang akan digunakan dan dimanfaatkan, positifkah atau negatifkah? Tinggal bagaimana siswa mampu memanfaatkan setiap mata pisau secara efektif dan efisien. Inilah yang dimaksud dua mata pisau dari penggunaan internet.

Tatkala digunakan untuk hal positif, tentunya bermanfaat bagi siswa dan orang lain. Apabila sebaliknya, penggunaan ke sisi negatif maka sedikitpun kegunaanya tidak memperoleh makna dan substansi bagi proses belajar.

Pemanfaatan medsos sebagai media pembelajaran menunjang sebuah teori klasik disebut teori belajar sosial. Teori tersebut mengatakan bahwa proses belajar sosial berfokus pada bagaimana seorang individu belajar dengan menjadikan orang lain sebagai subjek belajarnya (A.Bandura, 2001).

Proses belajar telah digantikan dan didukung oleh medsos seperti bagaimana belajar bahasa Inggris tingkat dasar dengan melihat YouTube dan mampu mempraktikkan secara mahir baik secara lisan maupun tulisan.

Oleh karena itu, sangat disayangkan jika siswa memanfaatkan medsos hanya sebatas update aktivitas sehari-hari dan memberikan tanda lokasi kunjungan sehingga akhirnya paket data internet terbuang sia-sia tanpa manfaat menambah pengetahuan siswa dalam belajar dan mengerjakan tugasnya.

Secara umum, memanfaatkan medsos dalam ruang positif sangat menguntungkan bagi setiap individu, terutama dalam ruang lingkup pendidikan. Orang tua, guru, dan murid harus menyeluruh memahami seluk beluk dari medsos. Aplikasi medsos harus dimanfaatkan secara maksimal dalam lingkup pendidikan. Seperti memanfaatkannya sebagi sumber belajar, media belajar, dan diskusi secara online.

Sedangkan dalam kacamata pendidikan, efek negatif sangat memprihatinkan seperti menurunnya motivasi dan dapat menurunnya prestasi belajar siswa. Motivasi yang berkurang salah satunya diakibatkan oleh mudahnya mengakses internet dengan model dan modal copy-paste-print maka tugas-tugas yang diberikan akan selesai dalam jangka waktu yang begitu singkat. Hal ini lah yang membuat murid tidak mau belajar ekstra hanya mengharapkan tulisan orang lain secara instan tanpa diketahui kebenaran jawaban yang dituliskan.

Pada akhirnya, perkembangan dan perubahan media benar-benar dimanfaatkan secara efektif dan efesien. Sebagai orang tua sebaiknya membimbing anak tanpa langsung melarang tatkala mendapati mereka lalai dengan medsos. Alangkah lebih baik dimulai dari memberikan nasihat bahwa “cerdaslah menggunakan medsos.” Semisal sebagai sarana mengerjakan tugas tugas sekolah atau mempublikasikan tulisan lewat blog, mempublikasikan video belajar lewat YouTube dan sebagainya. (*/lis)

Guru Bahasa Inggris SMKN 1 Windusari, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya