RADARSEMARANG.COM, DALAM perkembangannya setiap peserta didik memiliki bakat dan potensi yang berbeda beda baik perkembangan emosional,perkembangan postur tubuh maupun perkembangann intelektualitasnya untuk itulah dalam proses pembelajaran tatap muka yang sekarang mulai dilaksanakan hendaknya memperhatikan kebutuhan peserta didik sehingga dalam pelaksanaanya dapat diminimalisir kejadian kejadian yang tidak diinginkan oleh peserta didik maupun oleh guru bahkan melibatkan orang lain.
Apalagi peserta didik sudah mengalami kejenuhan belajar secara daring dan tanpa ada penjelasan materi yang memadai, itu saja kalo matei pelajaran matematika para peserta didik dan orang tuapun mengalami stress tingkat tinggi.
Penyesuaian dan adaptasi sangat diperlukan dan harus diperhatikan oleh guru,karena peserta didik masih dalam adaptasi secara berkesinambungan.terkhusus bagi guru matematika sangat hati hati dalan pelaksanaan proses pembelajaran jangan sampai menjadikan peserta didik ketakutan akan masalah yang diberikan oleh guru. Dengan latar belakang latar belakang tersebut bagaimana seorang pendidik dalam memperlakukan peserta didik dalam kelas sehingga sedikit demi sedikit akan terbangun dan terbentuk karakter bagi peserta didiknya.
Baik dalam proses pembelajaran pastilah kita dihadapakan dengan bebagai masalah baik dari diri peserta didik yang komplek dan dari guru, dilihat dari peserta didik banyak kita temukan mulai dari faktor lingkungan keluarga, faktor pergaulan,faktor ekonomi keluarga, yang paling menonjol adalah faktor emosional, sehingga guru harus pintar pintar dalam memahami karakteristik pada peserta didik jangan sampai salah memperlakukan peserta didik. Bagaimana sebaiknya yang dilakukan guru/pendidik dalam proses pembelajaran.
Jika dalam proses pembelajaran sehari hari dijumpai banyak peserta didik yang kurang mampu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, janganlah terus marah marah, ngata-ngatain sampai peserta didik merasa malu dihadapan teman temannya, bahkan yang paling fatal adalah memberikan hukuman di luar kemampuan peserta didik.
Hal inilah yang menjadikan peserta didik akan mengalami depresi. Solusinya berilah hukuman yang sekiranya dapat membangkitkan peserta didik untuk mengubah karakter yang kurang benar menjadi kearah yang benar.langkah yang bijak kita lakukan adalah jika ditemui peserta didik kurang benar dalam menyelesaiakn masalah atau soal yang diberikan. Berilah sanksi sesuai dengan tingkat pertumbuhan peserta didik, sesuai dengan kemampuan peserta didik. Hindari pemberian sanksi secara fisik, berilah nasehat yang baik. Tadi yang dikerjakan sudah bagus tapi masih kurang teliti saja nanti lain kali jangan diulangi lagi ya.
Nah sekarang dengan cara yang sama seorang guru memberikan tugas dengan soal yang sama hanya diubah bentuknya. Jangan menyalahkan, membentak, memaki atau kata kata yang dapat menurunkan mental peserta didik. Dengan cara yang tutur kata yang halus akan membuat peserta didik nyaman dan merasa diperhatikan sehingga tanpa ada tekanan peserta didik akan belajar dengan sendirinya. Sekaligus akan membentuk watak atau karakter peserta didik dengan sendirinya untuk membuka buku mata pelajaran tanpa disuruh.
Bagaimana dengan peserta didik yang sudah memahami dan berhasil mengerjakan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan, Berilah apresiasi dengan sanjungan, kamu hebat terus tingkatkan belajarmu. Berikan aplaus tepuk tangan untuk peserta didik yang berhasil. Terima kasih kamu sukses tingkatkan terus belajarmu agar kelak kamu sukses atau dengan kata kata bijak lainnya dari seorang guru, di mana kata kata bijak itu masing-masing guru berbeda.
Dengan demikian tanpa disadari atau tidak dengan memberikan sanksi dan penghargaan kepada peserta didik yang kurang mampu dan yang sudah mampu mengerjakan tugas atau soal yang diberikan ke peserta didik akan dapat mengubah sedikit demi sedikit karakter peserta didik yang biasanya enggan belajar menjadi mau belajar dan yang peserta didik sudah memahami akan lebih terpacu lagi untuk lebih giat belajat dalam rangka mencapai hasil yang maksimal. Seperti yang diterapkan di SMKN 1 Karangawen. (tt2/zal)
Guru SMKN 1 Karangawen