RADARSEMARANG.COM, PENTINGNYA pelajaran sejarah Islam bagi siswa untuk mendapatkan informasi mengenai asal-usul khazanah, kebudayaan dan kekayaan, serta keahlian di bidang-bidang tertentu lainnya yang pernah diraih oleh umat Islam pada masa terdahulu, serta dapat mengambil ibrah atau pelajaran dari kejadian-kejadian dan perjuangannya. Hanya saja, penyampaian materi sejarah Islam kepada siswa selama ini lebih banyak menggunakan metode ceramah yang terkadang membosankan. Ada juga yang menggunakan media video pembelajaran sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar, tetapi terkadang bagi guru kesulitan untuk mencari atau membuat video pembelajaran yang sesuai dengan tema yang diajarkan.
Dalam pelajaran sejarah Islam, penulis sebagai guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP Negeri 3 Jepara menggunakan game tebak kata sebagai salah satu alternatif metode yang dapat menarik siswa untuk mempelajari sejarah Islam sekaligus memberi stimulus pada tiga bagian penting dalam pembelajaran, yaitu emosional, intelektual, dan psikomotor. Ini sejalan dengan pendapat Maiga (2009 :198) yang mengatakan bahwa bermain merupakan bagian penting dalam lingkungan belajar karena bisa meningkatkan pengalaman belajar yang mudah diingat, mempertinggi suasana hati dan membuat pembelajaran menjadi efektif.
Game tebak kata walaupun tanpa menggunakan gadget seperti kebanyakan game yang lain tetapi tidak kalah menarik, bahkan sekarang sering dimainkan untuk dijadikan konten di media sosial (medsos). Selain itu, dalam permainan tebak kata ini mendorong para siswa aktif berpikir untuk bisa menebak jawaban yang dimaksud dengan tepat, dan belajar bekerja sama dengan pasangannya. Bagi siswa yang dapat menjawab dengan tepat ada reward agar siswa lebih bersemangat mengikuti pembelajaran, serta sanksi mendidik bagi siswa yang belum bisa menjawab dengan betul.
Dalam permainan tebak kata ini, penulis terlebih dahulu membuat planning berupa persiapan materi dan bahan ajar yang dibutuhkan. Juga membuat kata kunci yang akan dipertanyakan dan ketepatan alokasi waktunya, sehingga tujuan kompetensi dasar bisa tercapai tepat waktunya. Untuk medianya berupa dua kartu berukuran besar dan kecil yang terbuat dari kertas sebanyak jumlah siswa yang berisi soal dan jawabannya.
Adapun langkah-langkah dalam metode permainan tebak kata adalah: pertama, guru menyampaikan materi atau tujuan kompetensi dasar yang akan dicapai misalnya tentang sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah. Guru telah membuat kata kunci contohnya nama-nama tokoh penguasa Abbasiyah dan ilmuwan, bidang ilmu-ilmu yang dikuasai, nama tempat, tahun peristiwa atau peristiwa yang terkait dengan materi tersebut. Tetapi sebelumnya para siswa sudah diberi tugas untuk membaca materi pelajaran yang akan disampaikan.
Kedua, guru membagi siswanya menjadi dua kelompok, di mana kelompok pertama bermain terlebih dahulu dengan meminta siswa berdiri rapi di depan kelas dengan berpasangan dan saling berhadapan. Sedangkan kelompok kedua mengamati jika ada kecurangan.
Ketiga, masing-masing pasangan diberi kartu kecil yang ditempelkan di dahi siswa yang merupakan isi jawaban, sedangkan pasangannya membawa kartu besar yang merupakan soal. Para siswa yang mendapat kartu soal membacakan soalnya dan pasangannya harus menjawab dengan tepat sesuai waktu yang telah ditentukan. Jika dalam waktu yang ditentukan siswa belum bisa menjawab, maka dianggap gagal. Setelah semua soal dibacakan, maka dihitung berapa siswa yang dapat menjawab dengan benar. Berikutnya bergantian kelompok kedua yang sama melakukan seperti kelompok pertama.
Semua hasil akhinya dihitung untuk menentukan kelompok manakah yang dapat menjawab benar lebih banyak yang nantinya mendapat reward atau hadiah berupa snack atau yang lain tergantung pada guru masing-masing. Sedangkan kelompok yang sedikit menjawab benar, maka ada sanksi mendidik seperti hafalan Alquran surat yang pendek atau melantunkan salawat Nabi bersama-sama. Sehingga semua siswa tidak merasa terbebani selama pembelajaran, dan yang paling utama siswa aktif atau tertarik untuk belajar sejarah Islam serta mempermudah dalam menanamkan konsep-konsep dalam ingatan siswa.
Harapan penulis bahwa penerapan metode game tebak kata dalam pembelajaran sejarah Islam dapat menjadi salah satu alternatif proses pembelajaran yang menyenangkan. Dapat diterapkan di mana saja tanpa membutuhkan media teknologi yang tinggi, terutama pada daerah yang sulit terjangkau listrik atau sinyal internet. Serta tetap mengutamakan karakter siswa yang jujur, sportif mengakui kekalahan, saling menghargai dan kreativitas siswa ketika berusaha agar pasangannya bisa menjawab dengan tepat. (nov1/aro)
Guru PAI SMP Negeri 3 Jepara