28 C
Semarang
Tuesday, 24 June 2025

Asyik Belajar Komunikasi Matematis dengan TPS

Oleh: Siti Nurjanah, M.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Matematika merupakan alat komunikasi yaitu cara untuk mengungkapkan ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, gambar, diagram, menggunakan benda, menyajikan dalam bentuk aljabar atau menggunakan simbol matematika.

Hal ini diperkuat oleh Viseu dan Oliveria (2012: 289), bahwa melalui komunikasi matematis dapat merangsang ide, pikiran, dugaan dan solusi matematika. Dengan mengomunikasikan ide-ide matematisnya kepada orang lain, seseorang bisa meningkatkan pemahaman matematisnya dalam pembelajaran.

Kemampuan komunikasi matematis terdiri atas, komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan seperti diskusi dan menjelaskan. Sedangkan komunikasi tulisan seperti: mengungkapkan ide matematika melalui gambar/grafik, tabel, persamaan, ataupun dengan bahasa siswa sendiri.

Ontario Ministry of Education (2005: 15) menyatakan komunikasi matematika adalah proses pengekspresian ide-ide dan pemahaman matematika secara lisan, visual, dan tertulis, menggunakan angka, simbol, gambar, grafik, diagram, dan kata-kata.

Peserta didik dikatakan mampu merepresentasikan ide-ide matematis ke dalam bentuk tulisan dengan benar, apabila memenuhi beberapa indikator kompetensi . yakni mampu mengilustrasikan ide-ide matematis dalam bentuk uraian yang relevan. Mampu memberikan alasan rasional terhadap perrnyataan, dan mampu mengubah bentuk cerita ke dalam model matematika.

Berdasarkan hasil observasi kepada peserta didik diperoleh keterangan bahwa kelemahan peserta didik tidak terletak pada semua indikator yang ditentukan. Indikator yang pertama yaitu peserta didik mampu mengilustrasikan ide-ide matematis dalam bentuk uraian yang relevan dengan mudah, jadi tidak ada masalah pada indikator ini. Kelemahan terletak pada indikator yang kedua yaitu sebagian besar peserta didik belum mampu mengubah bentuk uraian ke dalam model matematika dengan baik dan benar. Hal ini disebabkan peserta didik kurang latihan mengerjakan soal cerita.

Penulis sebagai pendidik perlu melakukan tindakan yang memberikan kesempatan peserta didik berlatih untuk meningkatkan komunikasi matematis yaitu dengan menerapkan model kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS).

Menurut Lie (2002: 57) kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) adalah pembelajaran yang memberi peserta didik kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain. Menurut Huda M (2011: 132) langkah-langkah TPS adalah peserta didik diminta duduk berpasangan, kemudian guru mengajukan masalah. Setiap peserta didik diminta untuk berpikir sendiri tentang jawaban dari permasalahan. Kemudian berdiskusi dengan pasangannya, guru meminta pasangan untuk men-share hasil diskusi.

Pembelajaran dengan model kooperatif tipe TPS diawali dengan pemberian permasalahan, kemudian peserta didik diminta untuk memikirkan permasalahan tersebut (think) dan menyampaikan pendapat mereka dalam kelompok masing-masing. Waktu bertukar pendapat tentang permasalahan yang diberikan semua anggota kelompok harus mengeluarkan apa yang mereka pikirkan (pair).

Langkah pair ini dapat membuat peserta didik aktif dan percaya diri dalam menyampaikan pendapat mereka. Sehingga kegiatan ini dapat membuat peserta didik belajar mengomunikasikan secara lisan dan tulisan ide-ide atau gagasan yang mereka pikirkan.

Setelah langkah pair dilanjutkan dengan share (berbagi), pada langkah ini kelompok harus mempresentasikan hasil diskusi mereka dan masing-masing kelompok harus mendengarkan serta mencocokkan dengan hasil kerja kelompoknya. Jika ada yang berbeda mereka diminta untuk bertanya, pada kegiatan ini peserta didik mulai belajar berkomuikasi secara lisan dan tulisan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta dapat melatih percaya diri.

Melalui model kooperatif tipe Think Pair Share dapat menciptakan kondisi lingkungan di dalam kelas yang saling mendukung melalui belajar secara kooperatif dalam kelompok kecil, dan diskusi kelompok dalam kelas.

Hasil yang dicapai dalam penelitian ini yaitu siswa aktif dalam proses pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) sangat disenangi, dapat melatih siswa untuk berkomunikasi lisan maupun tulisan, dan sikap percaya diri siswa meningkat.

Selain itu dapat memudahkan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Siswa merasa tertantang untuk menyelesaikannya sehingga sikap tanggungjawabnya dan kerja samanya meningkat. Melalui model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika bagi siswa kelas SMPN 1 Mungkid. (mk2/lis)

Guru SMPN 1 Mungkid, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya