RADARSEMARANG.COM, ILMU Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Di tingkat Sekolah Dasar diharapkan ada penekanan pembelajaran Saling temas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan dengan menggunakan metode Pemecahan Masalah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Dalam kenyataannya, proses belajar mengajar di SD Negeri Randugunting 5 Kota Tegal saat ini masih cenderung menggunakan metode tradisional, aktivitas pembelajaran masih didominasi oleh metode ceramah, sehingga hasil belajar siswa secara umum masih rendah.
Berdasarkan data, masih banyak siswa Kelas VI Semester I Tahun 2021/2022 pada Mata Pelajaran IPA Kompetensi Dasar 3.4 Mengidentifikasi komponen-komponen listrik dan fungsinya dalam rangkaianlistrik sederhana, pada materi Rangkaian Listrik Seri dan Paralel belum mampu mencapai nilai batas KKM 68.
Pada evaluasi pertama hanya 29 % yang tuntas dari 31 peserta didik. Melihat kenyataan ini, penulis berupaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan mengoptimalkan aktivitas pembelajaran, membuat alat peraga murah, dan mendesain skenario pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar dengan menerapkan Metode Eksperimen.
Pembelajaran dengan metode eksperimen menurut Palendeng (2003:82) meliputi tahap-tahap sebagai berikut: Percobaan awal, Pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi fisika yang akan dipelajari.
Pengamatan merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut. Hipoteis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya. Verifikasi, kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok.
Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya. Aplikasi konsep ,setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari.
Evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, , maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain, siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan.
Langkah-langkah dalam mengimplementasikan metode eksperimen harus diketahui dengan baik agar pembelajaran berjalan dengan lancar dan berhasil. Langkah-langkah eksperimen yang dikemukakan Ramyulis (2005:250) sebagai berikut: Memberi penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam eksperimen, menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa dengan eksperimen, sebelum eksperimen di laksanakan terlebih dahulu guru harus menetapkan:.Alat-alat apa yang diperlukan.
Langkah- langkah apa yang harus ditempuh. Hal-hal apa yang harus dicatat. Variabel-variabel mana yang harus dikontrol. Setelah eksperimen guru harus menentukan apakah follow-up (tindak lanjut) eksperimen contohnya mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut, mengadakan tanya jawab tentang proses, melaksanakan teks untuk menguji pengertian siswa.
Setelah menggunakan metode Eksperimen, kemampuan peserta didik dalam Memahami Rangkaian Listrik Seri dan Paralel meningkat menjadi 81%. Penerapan metode eksperimen sedikit banyak telah menciptakan suatu kondisi yang menjadikan siswa belajar dan aktif dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat berimplementasi langsung pada hasil evaluasi siswa.
Penggunaan metode eksperimen pada mata pelajaran Sains telah dapat menyajikan materi dengan mempertunjukkan secara langsung objeknya atau cara malakukan sesuatu untuk mempertunjukkan rangkaian seri dan rangkaian paralel. Metode ini juga telah memberikan pengalaman langsung pada siswa dengan mengarahkan kegiatannya untuk “mencari tahu “ dan “berbuat” sehingga siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang rangkaian seri dan rangkaian paralel. (nov2/zal)
Guru SDN Randugunting 5 Kota Tegal