RADARSEMARANG.COM, Penggunaan media merupakan salah satu usaha yang dapat digunakan oleh seorang tenaga pendidik atau guru dalam menyampaikan informasi terhadap peserta didik. Ada berbagai macam media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mempermudah penyampaiaan materi yaitu multimedia, media audio, media audio visual, dan media tiga dimensi.
Setiap jenis media memilik ciri khas dan peran masing-masing, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan yang akan digunakan. Misalnya media tiga dimensi digunakan karena biasanya guru tidak dapat menghadirkan objek secara langsung di hadapan peserta didik.
Penggunaan boneka merupakan salah satu dari bentuk media pembelajaran bentuk tiga dimensi, yang mana media ini sangat bermanfaat untuk menarik minat atau fokus dari peserta didik kelas rendah atau sebagai perantara komunikasi yang efektif. Selain dapat membuat suasana menjadi gembira penggunaan media tiga dimensi ini dapat mendukung perkembangan imajinasi dari peserta didik. Akan tetapi melihat harga media tiga dimensi yang tidak efisien, sebab dalam satu kali cerita kita dapat membutuhkan berbagai karakter yang berbeda-beda.
Permasalahan awal di SDN 02 Kayugeritan Kecamatan Karanganyar pada kelas 3 mengalami kecenderungan anak kurang memperhatikan guru waktu pembelajaran.
Oleh sebab itu penulis membuat salah satu media yang sangat efisien dari segi biaya dan mudah dalam pembuatanya yaitu memanfaatkan sarung tangan bekas. Pemanfaatan media dari sarung tangan ini sangan meminimalisasi biaya besar untuk membuat suatu media pembelajaran yang dapat menarik fokus belajar peserta didik kelas dasar dalam materi mendongeng. Penulis memberi nama media tersetut adalah sarung tangan ajaib. Sebab dengan menggunakan media pembelajaran ini guru dapat melakukan banyak interaksi saat bercerita atau mendongeng kepada peserta didik.
Adapun langkah-langkah yang harus disiapkan dam dibuat yaitu pertama siapkan sepasang sarung tangan yang berwarna dasar atau gelap. Kemudian siapkan cerita yang akan dibawakan, dan sesuaikan karakter apa saja yang akan dibuat (di sini hanya karakter inti saja yang akan dibuat, karena mengingat terbatasnya tempat yang akan kita gunakan nanti, hanya 10 jari tangan). Setelah itu buat beberapa karakter yang dibutuhkan dengan menggunakan kain flanel dan dakron agar karakter yang dibutuhkan lebih berisi sehingga menarik dilihat oleh peserta didik.
Jika semua karakter telah selesai, setiap ujung dari sarung tangan diberi perekat atau kreketan dengan tujuan agar lebih mudah saat penempelan karakter dalam cerita. Setelah semua selesai cara penggunaan media ini adalah guru harus berlatih beberapa kali di depan cermin agar penyampaian dongeng atau cerita di depan peserta didik sempurna, atau secara totalitas dari pembagian suara yang berbeda-beda, adanya interaksi antara guru dan peserta didik seperti saat bercerita guru berkeliling kelas dan meminta beberapa siswa untuk ikut bercerita dengan menggunakan satu sisi sarung tangan.
Maka peserta didik tidak merasa jenuh atau bahkan mengantuk saat guru membacakan cerita atau dongeng di depan kelas dengan metode yang monoton tanpa adanya interaksi denga peserta didik. Bahkan keterampilan menyimak peserta didik dapat terlatih sebab menyimak di sekolah dasar perlu diberikan perhatian yang cukup baik karena menjadi salah satu faktor penting bagi peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan guru.
Peserta didik yang tidak memiliki keterampilan menyimak akan mempunyai hambatan dalam proses penerimaan materi. Keterampilan menyimak dapat dilatih dengan menggunakan metode interaksi dalam cerita dengan melakukan pemusatan perhatian yang terus-menerus agar penyimak dapat mengerti dan menangkap apa saja informasi yang disampaikan serta pesan apa saja yang disampaikan oleh guru atau dalam cerita. (cd2/lis)
Guru Kelas III SDN 02 Kayugeritan, Kec. Karanganyar, Kabupaten Pekalongan