RADARSEMARANG.COM, PEMAHAMAN pada siswa kelas dua di SDN Tlogosari Kulon 02 tentang nilai dan kesetaraan pecahan mata uang bukanlah hal mudah bagi mereka. Apalagi bentuk nilai pecahan mata uang di Negara kita banyak ragamnya. Namun Siswa tetap dituntut untuk memahami serta menjelaskan nilai dan kesetaraan pecahan mata uang tersebut.
Adapun tujuan “bermain pasaran” (jual-beli) pada pelajaran matematika ini adalah siswa dapat memahami tentang nilai dan kesetraan pecahan mata uang. Selain itu, melalui “bermain pasaran” (jual-beli) siswa dapat berinteraksi langsung dengan teman-temannya tanpa membedakan satu dengan lainnya. Dan siswa juga dapat menciptakan hidup yang rukun terhadap sesama teman.
Menurut Endang Mulyatiningsih, (2011: 236) Menjelaskan bahwa metode Role Playing ataupun bermain peran dalam penerapannya dilakukan dengan cara yakni mengajak siswa untuk menirukan suatu aktifitas di luar atau mendramatisasikan situasi, ide, maupun suatu karakter tertentu. Dengan harapan setelah siswa beraktifitas bermain pasaran, siswa mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
Dalam “bermain pasaran” ini tidaklah sulit bagi anak, karena mereka sudah mengenal dan bermain di lingkungannya. Namun mereka belum memahami kaitan permainan tersebut dengan pelajaran matematika. Setelah ada penjelasan dari guru tentang nilai dan kesetaraan nilai mata uang, pemahaman siswa akan lebih cepat meningkat karena mereka sudah melakukan sendiri dalam permainan tersebut.
Melalui metode bermain peran dalam permainan “bermain pasaran” adalah langkah yang paling efektif, Untuk pembelajaran matematika tentang nilai dan kesetaraan mata uang di kelas dua. Langkah-langkah yang guru terapkan dalam “bermain pasaran” adalah guru membagi siswa menjadi dua kelompok, kelompok pertama sebagai pedagang, sedangkan kelompok kedua sebagai pembeli.
Setelah guru membagi kelompok, guru menyiapkan dan membagikan uang mainan yang terdiri dari uang pecahan seratus ribuan, lima puluh ribuan, dua puluh ribuan, sepuluh ribuan, lima ribuan, dua ribuan, seribuan, lima ratusan dan dua ratuan. Masing-masing anak mendapatkan jumlah yang sama. Kelompok pertama yang berperan sebagai pedagang menyiapkan bahan-bahan dagangannya, untuk memperlancar permainan dagangan bisa memakai bahan-bahan yang terdapat dalam kelas.
Agar lebih menarik “bermain pasaran” dilakukan di luar kelas, agar suasana terasa seperti di pasar yang sesungguhnya. Selama kegiatan “bermain pasaran” berlangsung, guru memberi pertanyaan pada siswa tentang nilai tukar mata uang. Selain itu guru juga mengawasi serta memantau siswa bila ada yang mengalami kesulitan dalam bertransaksi pembayaran. Serta memberikan penjelasan bila ada siswa yang bertanya.
Setelah siswa selesai dalam “bermain pasaran”. Guru Bersama siswa melakukan refleksi. Untuk mengetahui pemahamam siswa tentang nilai dan kesetaraan mata uang, guru memberikan pertanyaan tentang nilai dan kesetaraan mata uang. Ternyata Sebagian besar siswa dapat menjawab soal yang berhubungan dengan nilai dan kesetaraan mata uang.
Ternyata metode bermain peran dalam permainan “Bermain Pasaran” sangat efektif untuk pembelajaran matematika materi nilai dan kesetaraan mata uang. Siswa terlihat ceria dan Bahagia pada saat melakukan kegiatan permainan tersebut. Pada pembelajaran ini siswa tidak bosan dan mereka bisa memahami nilai dan kesetaraan mata uang melalui kegiatan yang menyenangkan sekaligus bermakna. (ump1/zal)
Guru SDN Tlogosari Kulon 02 Semarang