RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran perlu adanya perubahan- perubahan yang lebih signifikan. Pasalnya banyak peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tidak fokus. Pembelajaran kurang bervariasi. Pendidik hanya memberi materi dan contoh pada peserta didik.
Pendidik memberikan latihan sebagai bentuk tagihan terhadap apa yang sudah diberikan oleh pendidik. Bentuk tagihan itu berupa tugas baik struktur maupun tugas tidak struktur. Itu dilakukan oleh pendidik setelah selesai memberikan materi dan tugas kepada peserta didik.
Peserta didik tetap mengerjakan tagihan tugas yang diberikan oleh pendidik. Tugas tagihan dari pendidk dikerjakan selesai, tapi hasilnya kurang maksimal. Ditambah, banyak peserta didik yang mengerjakan tugas hanya mengambil dari internet. Memang hasilnya baik, tapi kurang mencerminkan kejujuran. Peserta didik hanya mengambil jawaban dari internet, bukan jawaban sendiri. Meskipun tidak semua peserta didik melihat jawaban dari internet.
Permasalahan yang terjadi di pembelajaran cerita rakyat, peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Peserta didik cenderung diam, seolah-olah memperhatikan ternyata kurang paham apa yang disampaikan pendidik.
Hal itu dimungkinkan metode yang digunakan kurang tepat. Pendidik mencoba menggunakan metode yang kemungkinan cocok dengan kondisi peserta didik.
Menurut Soetarno (2008: 11) cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat melalui bahasa tutur yang berhubungan langsung dengan berbagai aspek budaya. Seperti agama, dan kepercayaan, undang-undang, kegiatan ekonomi, sistem kekeluargaan,dan susunan nilai sosial masyarakat tersebut.
Ekspresi budaya dalam cerita rakyat akan menarik bila penyajiannya dengan metode tertentu. Peserta didik akan antusias dalam mengikuti pembelajaran cerita rakyat. Aspek budaya yang ada dalam cerita rakyat dengan metode yang baru. Metode yang akan digunakan pendidik dalam pembelajaran cerita rakyat adalah vitara ( video cerita rakyat).
Pendidik mencoba menerapkan metode vitara. Dalam metode vitara ini, peserta didik dimungkinkan akan lebih antusias. Peserta didik tidak hanya dihadapkan pada teori dan contoh cerita rakyat saja. Tapi dapat melihat video cerita secara langsung. Peserta didik tidak jenuh, justru tertarik dengan tayangan video cerita rakyat tersebut.
Peserta didik mampu mengapresiasikan video cerita rakyat yang ditayangkan olah pendidik. Sehingga lebih mudah memahami cerita rakyat. Video cerita rakyat ada alur ceritanya yang menarik, akan menumbuhkan motivasi peserta didik. Metode vitara akan menggugah motivasi peserta didik. Hasil pemahaman terhadap cerita rakyat akan meningkat. Hasil evaluasi materi cerita rakyat akan baik dari yang sebelumnya.
Penerapan metode vitara diujicobakan kepada peserta didik pada kelas yang berbeda. Ternyata hasilnya lebih maksimal dan peserta didik lebih tertarik dengan pembelajaran cerita rakyat dibandingkan metode contoh cerita rakyat.
Menurut Soetarno (2008 : 12) cerita rakyat sangat digemari oleh masyarakat karena dapat dijadikan sebagai teladan dan pelipur lara. Serta bersifat jenaka. Oleh karena itu, cerita rakyat biasanya mengandung ajaran budi pekerti atau pendidikan moral dan hiburan bagi masyarakat.
Setelah peserta didik menggunakan metode vitara ini, peserta didik SMAN 1 Muntilan lebih semangat, antusias, dan lebih paham terhadap materi cerita rakyat yang disampaikan pendidik. Peserta didik terhibur dengan melihat langsung video.
Peserta didik lebih mudah memahami tayangan video, ketimbang membaca teori dan contoh yang diberikan oleh pendidik. Peserta didik dapat mengambil ajaran moral yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil dari penerapan metode vitara ini dapat membantu meningkatkan keterampilan pembelajaran cerita rakyat. Peserta didik lebih mudah mencerna ceritanya daripada memahami materi dan contoh yang diberikan oleh pendidik. Keterampilan peserta didik lebih meningkat.
Terutama dalam memahami isi cerita rakyat. Walaupun cerita rakyat ada sebelum tahun 1920, tetapi peserta didik merasa terhibur dan paham dengan pembelajaran cerita rakyat. Hasil evaluasi pun meningkat dibandingkan metode contoh. Jelas penerapan metode vitara ini, sangat cocok diterapkan pada pembelajaran cerita rakyat. (mn2/lis)
Guru SMAN 1 Muntilan, Kabupaten Magelang