RADARSEMARANG.COM, MATA pelajaran Seni Tari merupakan ujung tombak lestarinya budaya Nusantara. Dalam mata pelajaran ini siswa dituntut memahami dan dapat mempraktikkan kesenian sebagai wujud budaya yang telah dan masih berkembang dalam lingkungan masyarakat.
Tanggung jawab tersebut menjadikan seorang guru Seni Tari harus berpikir aktif, inovatif, dan kreatif, sehingga unsur seni dan budaya dapat melekat dalam jiwa peserta didik.
Dalam pembelajaran seni tari, sesuai KD 4.2 berkarya seni melalui pengembangan gerak berdasarkan fungsi, teknik, simbol, jenis, dan nilai estetis sesuai dengan iringan, peserta didik diharuskan mempelajari, meniru, dan memeragakan gerak tari sesuai dengan unsur estetis dan iringan. Dengan media video pertunjukan tari, peserta didik diharapkan dapat memeragkaan gerak tari sesuai dengan iringan dan hitungan.
Peserta didik dapat memeragakan gerak tari dengan sendiri atau tunggal, berpasangan, dan kelompok. Untuk mempermudah pelaksanaannya, biasanya gerak tari dipraktikkan secara berkelompok dan menempatkan peserta didik sebagai subjek.
Salah satu strategi pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yaitu metode Learning Together.
Dengan metode Learning Together, guru harus mengembangkan metode tersebut melalui penerapan teknik berkarya dengan keterlibatan semua peserta didik, dengan tidak dibatasinya kreativitas peserta didik.
Model Learning Together merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem Learning Together dapat didefinisikan sebagai sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Model Learning Together dikembangkan berdasarkan teori belajar kooperatif konstruktivis. Hal ini terlihat pada salah satu teori vigotsky yaitu penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran vigotsky yakni bahwa fase mental yang lebih tinggi pada umumnya.
Muncul pada percakapan atau kerjasama antara individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi terserap dalam individu tersebut. Implikasi dari teori vigotsky dikehendakinya susunan kelas berbentuk kooperatif (Amri, 2010).
Model pembelajaran Learning Together sangat berbeda dengan model pengajaran langsung. Di samping model pembelajaran Learning Together dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik. Model pembelajaran ini juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan Learning Together telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik, dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.
Tujuan penting lain dari pembelajaran Learning Together adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat. Dalam pembelajaran Learning Together tidak hanya mempelajari materi, namun siswa harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif.
Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan, kerja, dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antaranggota kelompok, sedangkan peranan tugas dilakukan dengan membagi tugas antaranggota kelompok selama kegiatan.
Sintaks pada model Learning Together (LT) yaitu siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, 1) tiap kelompok diberikan lembar kerja atau diberikan tugas memeragakan ragam gerak tari, 2) mengerjakan secara bersama dalam kelompok, masing-masing kelompok saling berdiskusi bekerjasama memecahkan persoalan, dan 3) salah satu kelompok mempresentasikan jawaban dan memeragakan gerak dasar tarian berdasarkan iringan dan ketukan atau hitungan.
Diharapkan dengan model pembelajaran Learning Together dapat mempermudah peserta didik belajar seni tari dalam materi menerapkan gerak tari kreasi sesuai dengan iringan dan hitungan. (nov2/ida)
Guru SMAN 1 Bringin