RADARSEMARANG.COM, Muatan pelajaran IPS sangat luas. Jadi dalam pembelajarannya memerlukan strategi, metode, alat peraga, ataupun model belajar yang sesuai. Agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, tidak monoton, dan tidak membosankan.
Muatan pelajaran dalam kurikulum 13 khususnya kelas 6 ada materi yang sangat luas yaitu memahami Asean. Karena mencakup sampai tiga tema, diperlukan kompetensi yang lebih bagi guru untuk menyampaikan. Terkadang guru hanya menjelaskan isi materi dengan metode ceramah dan tidak memperhatikan kondisi siswa.
Apakah siswa memahami atau belum. Menyikapi kondisi tersebut, kami sebagai guru kelas 6 SD Negeri 2 Bobotsari mencoba menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) untuk menyampaikan materi kerja sama negara-negara Asean.
Think Pair Share (TPS) adalah pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain. TPS (Think Pair Share) atau (Berpikir-Berpasangan-Berbagi) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. TPS menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil yaitu (2-6 anggota), dan dapat dirincikan oleh penghargaan kooperatif, dari penghargaan individual (Ibrahim dkk, 2000:3).).
Dalam hal ini, guru berperan penting untuk membimbing siswa melakukan diskusi. Sehingga tercipta suasana belajar lebih hidup, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Sedangkan belajar menurut Djamarah dan Zain (2010) adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
Langkah-langkah pembelajaran TPS menurut Ibrahim (2000:40) yaitu antara lain : Tahap pertama: Berpikir (Think), Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian meminta kepada siswa untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
Kedua adalah Berpasangan (Pairing), tahap ini guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap berpikir. Kemudian setiap anggota pada kelompok membandingkan jawaban atau hasil pemikiran mereka dengan mendefinisikan jawaban yang dianggap paling meyakinkan.
Tahap terakhir Berbagi (Sharing), guru meminta kepada pasangan berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Keterampilan berbagi dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan secara sukarela bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya atau bergiliran pasangan.
Ada banyak pendapat dari para ahli mengenai langkah-langkah dalam pembelajaran tipe think pair share. Kami sebagai guru kelas 6 SD Negeri 2 Bobotsari mengambil tahapan pembelajaran TPS yang dikemukakan oleh Zainal (2013:24), namun pada intinya sama.
Langkahnya sebagai berikut: pertama guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai yaitu memahami kerja sama Negara-negara anggota Asean, siswa diminta untuk berpikir tentang materi kerja sama Negara-negara anggota Asean.
Siswa diminta untuk berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok terdiri 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran dari materi kerja sama Negara-negara anggota Asean, guru memimpin diskusi kecil, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya, guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan yakni jenis-jenis kerja sama Negara-negara anggota Asean, yang terakhir siswa bersama guru membuat simpulan. Dari pembelajaran tersebut, siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan guru. Terlihat dari hasil tes formatif siswa, mereka mendapatkan hasil optimal. (pb2/fth)
Guru SD N 2 Bobotsari, Kab. Purbalingga