RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran tatap muka (PTM) telah diberlakukan di Kabupaten Magelang, setelah sebelumnya dilaksanakan pembelajaran jarak jauh pasa masa pandemi Covid-19. Setiap guru dan siswa menyambut gembira PTM ini.
Namun demikian, pembelajaran tatap muka tidak serta merta membuat pembelajaran mudah dan berjalan dengan lancar. Terlebih pada pembelajaran matematika yang sifatnya berkelanjutan dan berkesinambungan terhadap materi sebelum dan materi berikutnya.
Sangat penting penguasaan matari-materi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian sebagai dasar belajar materi matematika berikutnya.
Pada pembelajaran matematika Kompetensi Dasar 3.5. Menjelaskan dan menentukan volume bangun ruang dengan menggunakan satuan volume (seperti kubus satuan) serta hubungan pangkat tiga dan akar pangkat tiga, pada kelas 5B SD Negeri Jambu Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang, sebagian besar siswa merasa kesulitan memahami materi ajar akar pangkat tiga.
Hal ini disebabkan kurangnya penguasaan perkalian dan pembagian. Untuk mengatasi hal tersebut secara efektif, guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya.
Menurut Ridwan (2016 : 198) metode tutor sebaya (peer teaching) adalah sebuah metode pembelajaran dengan bantuan siswa yang kompeten dalam hal ini menguasai materi untuk mengajar siswa lainnya yang belum menguasai.
Sejalan dengan Ridwan, Arikunto (1986 ; 62) juga menjelaskan bahwa metode tutor sebaya adalah seseorang ataupun beberapa siswa yang telah menguasai materi dan dipilih oleh guru untuk membantu membimbing teman satu kelas melaksanakan program perbaikan.
Dalam pembelajaran matematika menggunakan metode tutor sebaya ini, guru menunjuk beberapa siswa untuk membantu siswa lain yang masih kesulitan memahami materi akar pangkat tiga.
Tutor sebaya diharapkan dapat memberi rasa nyaman pada temannya, karena pada umumnya hubungan antarteman lebih dekat dibanding hubungan dengan gurunya. Bahasa teman lebih mudah dipahami.
Selain itu, dengan teman sebaya siswa juga tidak ada rasa segan, rendah diri, sungkan/malu, dan sebagainya. Oleh karena itu siswa yang kurang paham dengan materi tersebut dapat bertanya atau mengungkapkan kesulitan-kesulitannya. Dengan demikian siswa dapat meningkatkan pemahamannya.
Bagi tutor sebaya, mereka dapat mengembangkan ilmu dan cara penyampaian materi kepada teman-temannya sebagaimana dijabarkan oleh Ruseno Arjanggi dan Titin Suprihatin (2010) bahwa pembelajaran tutor sebaya memberikan kebebasan pada siswa yang menjadi tutor untuk mengembangkan metode dalam menjelaskan materi kepada teman-temannya.
Langkah-langkah pembelajaran matematika dengan metode tutor sebaya yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut: pertama. guru membuat kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Kedua, masing-masing kelompok diberi tigas menyelesaikan masalah/kasus yang berkaitan dengan akar pangkat tiga. Ketiga, setiap tutor membantu menyelesaikan tugas di kelompoknya.
Keempat, guru sesekali berkeliling untuk memantau dan membimbing jika diperlukan. Kelima, setelah semua kelompok menyelesaikan tugasnya, guru memberikan kesimpulan dan klarifikasi jika ada pemahaman yang harus diluruskan. Keenam, guru memberikan umpan balik sebagai penguatan materi yang telah disampaikan.
Dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode tutor sebaya sangat membantu proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika.
Tutor sebaya dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kooperatif sehingga berdampak pada meningkatnya pemahaman siswa kelas 5B SD Negeri Jambu terhadap materi ajar akar pangkat tiga. (mn1/lis)
Guru SDN Jambu, Kec. Tempuran, Kabupaten Magelang