RADARSEMARANG.COM, MEDIA Pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan. Sehingga dapat mencapai tujuan yang lebih baik dan sempurna ( Kustandi & Sutjipto,2016).
Salah satu pembelajaran yang membutuhkan penggunaan media secara optimal adalah kegiatan literasi. Mengingat tingkat kompetensi literasi siswa di Indonesia umumnya dan khususnya siswa MI NU 26 Patebon Kendal masih cukup rendah.
Kegiatan literasi merupakan kegiatan yang merujuk kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menyimak, dan bersastra. Dari keterampilan tersebut yang menjadi sorotan adalah keterampilan membaca. Melalui kegiatan literasi, guru dapat mengkondisikan partisipasi siswa secara aktif.
Salah satu media yang digunakan oleh guru kelas 6 MI NU 26 Pidodowetan Patebon Kendal saat pembelajaran literasi (membaca permulaan ) yaitu big book. Big book merupakan salah satu media pembelajaran visual yang berkarakteristik khusus di antara media pembelajaran lainnya.
Menurut Madyawati (2016: 174 ) big book adalah buku bergambar yang dipilih untuk di berbesarkan, yang memiliki karakteristik yang khusus ,yaitu adanya pembesaran teks dan gambar.
Sesuai namanya, big book atau buku besar merupakan buku cerita berkarakteristik khusus. Yang dibesarkan, baik teks maupun gambarnya. Sehingga memungkinkan terjadinya kegiatan membaca bersama antara siswa dan guru.
Buku ini berkarakteristik khusus seperti penuh warna-warni, memiliki kata yang di ulang-ulang, mempunyai alur cerita yang mudah di tebak, dan memiliki pola teks yang sederhana ( Karges dalam Solehuddin, dkk,2008:7)
Dalam praktek pemanfaatan media big book, banyak ragam cara yang dapat digunakan guru. Guru dapat berimprovisasi secara mandiri dalam menggunakan media big book di kelas.
Penulis menawarkan prosedur dengan beberapa tahapan dalam penggunaan media big book yaitu sebagai berikut: Kegiatan pra membaca: pertama, guru memperlihatkan gambar pada sampul serta mengajak siswa untuk mengomentari gambar yang ada pada sampul; kedua guru membacakan judul sampul dan nama pengarangnya; ketiga guru bertanya kepada siswa tentang kemungkinan isi cerita berdasarkan pada judul dan ilustrasi sampul.
Kegiatan membaca secara utuh: pertama, guru membacakan cerita secara berkesinambungan; kedua, guru menunjukan tulisan dengan jari tangan atau alat bantu penunjuk supaya siswa dapat mengetahui makna bacaan yang sedang dibaca.
Kegiatan pengulangan membaca: pertama, guru membaca ulang halaman demi halaman dengan penuh semangat, gairah dan hidup; kedua, guru menunjuk kata-kata dan meminta siswa untuk berkomentar; ketiga, guru berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan kepada siswa menebak kata selanjutnya dan memperkirakan peristiwa yang terjadi
Kegiatan setelah membaca pengulangan: pertama,guru mendiskusikan kata kunci dalam teks dan membantu siswa menghubungkan konsep yang satu dengan yang lain; kedua, guru membaca ulang cerita bersama sama.
Kegiatan tindak lanjut: pertama, guru mengajak siswa memperhatikan pada gambar dan pola pada teks; kedua, guru memberikan kesempatan kepada siswa membaca sendiri. Melalui pembacaan big book, siswa kelas 6 MI NU 26 Pidodowetan Patebon Kendal dapat menghubungkan teks dan cara pengucapan.
Hal tersebut bisa terjadi dalam big book selain memuat ilustrasi gambar juga disertai teks dengan ukuran besar. Sehingga memudahkan siswa menghubungkan teks dengan cara mengucapkan kata perkata. Selain itu, kelebihan pembelajaran big book adanya interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa melalui kegiatan membaca bersama. (tt1/fth)
Guru MI NU 26 Pidodowetan Patebon, Kab. Kendal