28 C
Semarang
Friday, 26 September 2025

Minimnya Keterampilan Siswa Zaman Now dalam Ragam Tulis

Oleh : Ari Rukmawan, S. Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dalam pelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang harus dimiliki oleh siswa di sekolah. Menulis adalah menurunkan atau melukis simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca simbol-simbol grafis tersebut (Tarigan, 2018:22).

Lebih lanjut, Langan (dalam Ningrum, 2011:188) berpendapat, “Menulis sebagai server keterampilan dan sebagai cara untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sebagai tindakan komunikatif, menulis melibatkan proses fisik dan mental”. Keterampilan menulis memerlukan penguasaan berbagai elemen kebahasaan yang akan menjadi isi tulisan sehingga harus terjalin sedemikian rupa menjadi tulisan yang kohesif dan koherensif.

Pengetahuan siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis surat pada siswa kelas XII MIPA di SMA N 1 Dukun Kabupaten Magelang dinilai masih minim. Hal ini terlihat pada hal-hal seperti: antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah. Siswa kurang waspada ketika penulis menyuruh mereka mengerjakan tugas menulis surat. Perhatian siswa terhadap pembelajaran masih rendah.

Banyak siswa yang masih sering mengobrol dengan teman sekelasnya. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah. Siswa pasif bertanya kepada penulis dan siswa pasif menggunakan media pembelajaran; dan siswa enggan untuk memperdalam materi yang diberikan oleh penulis.

Oleh karena itu, penulis selaku guru bahasa Indonesia menganggap sangat perlu untuk mengadakan treatment (bimbingan) terhadap siswa, baik secara individu maupun secara klasikal.

Penulis berupaya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam kegiatan menulis dengan cara : penulis menjelaskan materi yang disertai dengan pemberian contoh penulisan surat lamaran pekerjaan dengan benar yakni ditulis tangan dengan huruf sambung.

Kemudian memotivasi siswa bahwa pemilihan kata (diksi), tata cara pemenggalan kata, kalimat, dan paragraf akan berpengaruh pada diterima tidaknya surat lamaran pekerjaan. Penjelasan aturan baku dalam menulis paragraf dan pemberian contoh model penulisan huruf dengan benar (huruf besar dan kecil).

Pemberian tugas penulisan surat lamaran pekerjaan secara mandiri. Ditulis dengan menggunakan bolpoin bertinta hitam, di kertas folio bergaris, tidak boleh ada coretan, dan tidak boleh distipo/tipex.

Setelah siswa selesai mengerjakan tugas kemudian penulis mengoreksi secara teliti, apabila menemukan penulisan huruf besar dan kecil, penggunaan kata, pemenggalan kata, kekohesian dan kekoherensian kata/kalimat yang tidak tepat, maka penulis melingkari kesalahan tersebut dengan bolpoin tinta merah. Kemudian mengembalikan tugas yang masih salah untuk ditulis ulang (remidi).

Besoknya siswa mengumpulkan tugas hasil remidinya dan apabila setelah dikoreksi ternyata masih ditemukan kesalahan lagi, maka siswa harus menulis kembali sampai tidak terbatas waktunya dan sampai tulisan siswa benar-benar sesuai yang diharapkan penulis yakni mahir/terampil dalam menulis dengan benar.

Dengan cara teliti berulang-ulang seperti itu, penulis yakin pelan-pelan tapi pasti karakter siswa akan terbentuk baik dari segi kedisiplinan maupun segi keterampilan menulisnya.

Hal ini dapat penulis ketahui dari hasil observasi motivasi siswa yang meliputi aspek semangat, perhatian, aktivitas, dan rasa ingin tahu mengalami peningkatan.

Itulah salah satu contoh yang penulis lakukan untuk tetap menjaga kelayakan atau kualitas keterampilan menulis dengan tata bahasa Indonesia yang benar. Dapat disimpulkan bahwa melalui rutinitas penugasan, siswa merasa lebih terpacu dan akhirnya mampu serta optimistis mengekspresikan dirinya melalui komunikasi ragam tulis. (rn1/lis)

Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Dukun, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya