26.4 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Menghafal dengan Kartu Nilai Sudut di Berbagai Kuadran (KNSdBK)

Oleh : Nanang Yulianto, S.Pd., M.Sc

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pada Kurikulum 2013 materi trigonometri diberikan di kelas X semester II. Materi trigonometri khususnya nilai-nilai trigonometri sudut di berbagai kuadran seringkali dianggap sulit bagi siswa jurusan MIPA, IPS maupun Keagamaan karena banyak sudut dan nilai trigonometri berupa angka yang harus dihafalkan.

Perbandingan trigonometri adalah sinus, cosinus, tangen, secan, cosecan dan cotangen. Satu putaran yang arahnya berlawanan dengan arah putaran jarum jam dibagi menjadi empat wilayah (kuadran) yaitu: kuadran I (dari 00 sampai 900), kuadran II (antara 900 dan 1800), kuadran III (antara 1800 dan 2700), dan kuadran IV (antara 2700 dan 3600).

Konsep dasar yang harus dipahami oleh siswa untuk mengetahui nilai trigonometri pada kuadran I atau dikenal dengan sudut istimewa adalah menentukan panjang sisi pada segitiga siku-siku dengan Theorema Phythagoras, mengetahui dan menghafal Tripel Phythagoras, memahami rumus-rumus dasar trigonometri (Sin=de/mi, Cos=sa/mi, Tan=de/sa) dan menerapkannya untuk memperoleh nilai-nilai perbandingan trigonometri pada segitiga istimewa.

Selanjutnya untuk mengetahui nilai-nilai trigonometri pada kuadran II, III dan IV adalah siswa harus mengetahui nilai posistif atau negatif sumbu x dan sumbu y pada sumbu kartesius, siswa dapat menggunakan rumus sudut penyiku dan rumus sudut pelurus.

Setelah diperoleh nilai-nilai trigonometri di berbagai kuadran berikutnya adalah membuat tabel daftar nilai trigonometri dari kuadran I-IV. Kemudian menggambar grafik fungsi trigonometri khususnya sinus, cosinus dan tangen pada sumbu cartesius, hal ini dapat membantu siswa untuk mengingat atau menghafal nilai-nilai trigonometri di berbagai kuadran.

Pada umumnya siswa MAN 1 Gunungkidul masih kesulitan dalam mengingat atau menghafal nilai-nilai trigonometri dalam berbagai kuadran, untuk itu guru dituntut untuk mengembangkan model pembelajaran yang menarik, menyenangkan sehingga membekas dibenak pikiran para siswa.

Salah satu model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan selama mendampingi siswa belajar di MAN 1 Gunungkidul adalah model pembelajaran Kartu Nilai Sudut di Berbagai Kuadran (KNSdBK). Terdiri dari kartu sin 17 pasang, kartu cos 17 pasang, dan kartu tan 17 pasang.

Model KNSdBK merupakan kombinasi dari model pembelajaran card sort dan make a match. Menurut Marjuki (2020:204) model card sort adalah suatu pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa berupa pemberian kartu yang berisi informasi terkait materi pelajaran yang sedang dibahas. Selanjutnya siswa mencari induk kelompok sesuai dengan kategoro kartu indeks yang dimiikinya.

Sedangkan make a match menurut Rusman (2011:223) adalah bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.

Permainan KNTSdBK secara kelompok dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: bermain dengan kartu satu macam warna (sin saja, cos saja, atau tan saja), bermain dengan kartu dua macam warna (sin dengan cos, sin dengan tan, atau cos dengan tan), dan bermain dengan kartu sekaligus tiga macam warna (sin, cos, dan tan bersamaan).

Langkah-langkah permainan KNTSdBK secara berkelompok dengan kartu satu macam warna adalah siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang, ke lima siswa tersebut mengundi urutan untuk memperoleh no 1 sampai dengan no 5, seorang siswa yang lain membagikan KNTSdBK tersebut ke lima siswa dengan cara satu-satu secara adil kartu warna kuning (sin) atau perbandingan trigonometri dulu setelah habis baru kartu warna kuning untuk nilai-nilainya, setelah terbagi maka kartu akan tersisa 2 kartu kuning (perbandingan trigonometri) dan 2 kartu kuning (nilai-nilainya) untuk diletakkan secara tertutup di atas meja permainan.

Siswa yang mempunyai no urut 1 meletakkan sebuah kartu yang dipegang di atas meja secara terbuka, siswa yang lain atau dia sendiri meletakkan kartu yang merupakan pasangan kartu yang telah dijatuhkan oleh pemain 1.

Siswa yang mempunyai pasangan kartu yang diletakkan oleh pemain 1 berhak meletakkan kartu berikutnya untuk dijawab siswa bahkan boleh dia sendiri. Jika pada permainan ternyata ke 5 siswa tidak mempunyai pasangan kartu yang dijatuhkan, maka siswa mengambil kartu yang diletakkan secara tertutup dengan terlebih dahulu mengundi, siswa yang kartunya telah habis duluan maka diberi nilai 100, dan seterusnya sampai siswa yang terakhir dengan nilai dikurangi 5 untuk tiap siswa.

Melalui model pembelajaran KNTSdBK ini penulis menyimpulkan bahwa siswa belajar matematika secara aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, tidak membosankan dan akan lebih terkesan dalam benaknya daripada sekadar menghafalkan. KNTSdBK ini berguna untuk meningkatkan daya ingat siswa khususnya nilai-nilai trigonometri sudut di berbagai kuadran. (rn1/lis)

Guru Matematika di MAN 1 Gunungkidul


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya