RADARSEMARANG.COM, Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru IPS mengalami kesulitan dalam penguasaan materi yang tergabung dalam IPS. Kesulitan dalam penguasaan konsep pembelajaran terpadu dan pengembangan pembelajaran. Selain itu sebagian besar guru IPS kesulitan dalam menggunakan dan memilih media dan sumber belajar yang cocok. Guru IPS masih kesulitan dalam menggunakan metode pembelajaran bervariasi, serta kesulitan memilih metode yang sesuai dengan materi.
Menurut Trianto (2012; 3) pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah batin (aspek transendensi), olah pikir (aspek kognisi), olah rasa (aspek afeksi), dan olah kinerja (aspek psikomotoris) agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.
Dari penjabaran latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti deskripsi kesulitan guru dalam pembelajaran IPS pada SMP Negeri di Kecamatan Pengadegan. Hasil penelitian mengenai penguasaan penggunaan media pembelajaran IPS dapat diperoleh 3 responden menjawab mampu dalam menguasai semua jenis media pembelajaran IPS Terpadu.
Kemudian 5 responden menjawab kurang mampu dalam menguasai semua jenis media pembelajaran IPS Terpadu. Dua responden menjawab tidak mampu dalam menguasai semua jenis media pembelajaran IPS Terpadu.
Berdasarkan jawaban terbanyak dari responden adalah, ceramah, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, penugasan, dan bermain peran.
Metode yang paling menarik bagi peserta didik berdasarkan jawaban terbanyak yang diperoleh dari responden adalah, tanya jawab, diskusi, kerja kelompok. Sebanyak 4 responden (33,3%) menjawab sering menggunakan metode pembelajaran bervariasi, dengan alasan penggunaan metode pembelajaran bervariasi dapat membuat proses pembelajaran sangat efektif, membuat siswa bersemangat dan tidak jenuh, dan siswa lebih mudah dalam memahami materi.
Kemudian 3 responden (25,0%) menjawab jarang menggunakan metode pembelajaran bervariasi. Kemudian 5 responden (41,7%) menjawab tidak pernah menggunakan metode pembelajaran bervariasi.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 86) pemilihan metode mengajar yang kurang tepat justru akan mempersulit guru. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan (M. Surya, 2007:32).
Guna meningkatkan minat belajar siswa, perangkat atau media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk menarik perhatian siswa. Guru harus mampu memperagakan perangkat apapun sesuai fungsinya.
Media pembelajaran yang dapat digunakan antara lain papan tulis, penghapus, liquid cristal display (LCD) dan sebagainya. Penggunaan media pembelajaran dapat mempermudah guru dalam meyampaikan materi pembelajaran.
Penulis mencoba menggunakan video dalam pembelajaran daring dan tatap muka terbatas. Penggunaan video selama satu minggu tingkat respons siswa cukup bagus. Setelah diambil beberapa responden dari masing-masing kelas dapat disimpulkan anak dalam belajar menginginkan pembelajaran yang praktis dan mudah diakses kapan saja. Beberapa alasan lain seperti kuota yang terbatas (46,3%), HP yang bergantian (3,7% ), tidak membaca (21,2% ), jenuh (23,8%).
Guru dituntut mampu menguasai media pembelajaran yang berhubungan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Harus kreatif dan inovatif dalam memilih media pembelajaran alternatif.
Jika media tidak tersedia di sekolah guru berusaha mencari alternatif lain seperti membuat media pembelajaran sendiri, menugaskan kepada siswa untuk membuat media yang dibutuhkan, dan mencari di lingkungan sekitar.
Hal-hal yang menjadi kesulitan dalam mendapatkan sumber belajar yang cocok untuk mengajar materi IPS berdasarkan jawaban yang diungkapkan oleh responden adalah kurang beragamnya buku referensi IPS yang tersedia.
Kesulitan membawa siswa ke lapangan untuk menunjukan secara langsung seperti tempat-tempat bersejarah, dan fenomena alam lainnya yang berkaitan dengan materi.
Azhar Arsyad (2006: 15) mengatakan pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi, dan rangsangan.
Media pembelajaran sebagai teknologi pembawa pesan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Maka guru harus dapat memilih media yang tepat agar dapat menyampaikan pesan atau materi yang baik. (bk2/lis)
Guru IPS SMP Negeri 3 Pengadegan