RADARSEMARANG.COM, PERAN utama kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan adalah menciptakan situasi belajar mengajar sehingga guru-guru dapat mengajar dan murid-murid dapat belajar dengan baik.
Dalam melaksanakan peran tersebut, kepala sekolah memiliki tanggung jawab ganda yaitu melaksanakn administrasi sekolah sehingga tercipta situasi belajar mengajar yang baik, dan melaksanakan supervisi sehingga guru-guru bertambah dalam menjalankan tugas-tugas pengajaran dan dalam membimbing pertumbuhan murid-murid.
Guru memang sebaiknya harus menggunakan metode pembelajaran atau learning methods yang tepat agar tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Selain itu siswa juga bisa belajar dengan baik karena learning methods yang digunakan oleh guru menjadikan penyampaian materi menjadi lebih menarik dan bagus. Siswa tertantang untuk belajar, pembelajaran yang tidak biasa diterapkan akan menjadikan siswa penasaran mengikuti pelajaran. Untuk itulah seorang guru perlu mengenal learning methods untuk mendukung ketercapaian tujuan belajar mengajar.
Pada masa sebelum pandemi penulis menyarankan kepada semua dewan guru SDN 01 Patirejo dalam menyampaiakn materi harus menggunakan metode/ strategi pembelajaran. Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur yang dilakukan oleh guru atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswanya dapat diiaplikasikan oleh tenaga pendidik agar tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan bisa tercapai dengan baik.
Dan Salah satu metode yang sangat disenangi siswa adalah metode karyawisata, adalah suatu metode yang mengajak siswa terjun langsung ke lapangan untuk meninjau atau menyelidiki serta mempelajari sesuatu, seperti: meninjau pabrik tahu, pasar, dan sebagainya. Metode satu ini menggunakan tempat atau lingkungan tertentu yang mempunyai sumber belajar untuk siswa. Namun penerapan metode ini perlu memperoleh pengawasan secara langsung dari guru.
Misalnya Museum atau Alam. menentukan tempat yang akan digunakan sebagai sumber, menurut Roestiyah (2001) karya wisata adalah bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata ialah cara mengajar yang dilakukan dengan mengajak siswa kesuatu objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari sesuatu. Karya wisata mengandung muatan belajar mengajar, tidak sekedar keluar kelas untuk bersenang-senang saja.
Program tahunan itu sangat disukai oleh guru dan siswa. Tetapi jangan sampai karya wisata menjadi wadah untuk bersenang-senang, kita harus tetap berperan sebagai pelaku yang memanfaatkan karya wisata sebagai media pembelajaran. Untuk mengoptimalkan karya wisata guru harus merancang apa saja yang mesti dilakukan sebelum, selama dan setelah karya wisata.
Persiapan yang harus dilakukan penulis dalam melaksanakan karya wisata pada peserta didiknya, antara lain : dengan mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah, menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai pedagogis, menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dan menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau tidak.
Kemudian guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil laporan karya wisatanya dikelas dalam bentuk kelompok. Langkah-langkah melaksanakan diskusi : Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus. Kedua, Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Ketiga, Menetapkan masalah yang akan dibahas. Keempat, Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pe-laksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan.
Beberapa kali pembelajaran karya wisata dikolaborasikan dengan metode diskusi di kelas rendah atau tinggi di SDN 01 Patirejo maka tercapai peserta didik yang tambah kreatif, berpengalaman sebagai informan sebagai bahan pelajaran, memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya, menanamkan rasa cinta pada alam. (ct4/zal)
Kepala SDN 01 Pantirejo, Kab. Pekalongan