RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN adalah suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa. Dalam hal ini, kegiatan yang terjadi adalah guru mengajar dan siswa belajar. Dalam proses pembelajaran seorang siswa harus mengalami Perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik.
Menurut Oemar Hamalik, (2013: 27) mengemukkan bahwa : Belajar merupakan modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas yaitu mengalami.
Latar belakang penulisan ini yaitu membantu guru SDN Jeruksari Kecamatan Tirto dalam mengembangkan alat peraga pembelajaran yang nantinya bisa diterapkan oleh siswa dalam belajar.
Proses pembelajaran PAI pada materi beriman kepada Allah. Yang sebelum masa pendemi guru hanyalah melakukan dengan menerangkan saja, atau hanya menggunakan metode ceramah saat mengajar, hal ini jelas akan menimbulkan rasa jenuh terhadap siswa saat proses belajar mengajar berlangsung.
Alat peraga adalah semua atau segala sesuatu yang dapat digunakan dan dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan konsep-konsep pembelajaran dari materi yang bersifat abstrak atau kurang jelas menjadi nyata dan jelas sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta minat para siswa yang menjurus kearah terjadinya proses belajar mengajar.
Menurut Agus Suharjana dkk, (2010: 3) dalam Sulaiman (2015: 107) menyatakan bahwa alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari.
Dalam pelaksanaan pembelajarannya menggunakan metode demonstrasi yaitu memperagakan alat-alat yang sudah didesain untuk menjelaskan konsep-konsep materi pembelajaran.
Dengan bantuan alat peraga, pembelajaran KBM akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Alat peraga yang dipakai dalam proses belajar-mengajar dalam garis biasanya memiliki manfaat menambahkan kegiatan belajar para siswa, menghemat waktu belajar, memberikan alasan yang wajar untuk belajar, sebab dapat membangkitkan minat perhatian dan aktivitas para siswa. Dapat mempermudah saat penyampaian materi pendidikan atau informasi oleh para pendidik.
Alat peraga yang dibuat adalah Papan Tebak Ruki (Rukun Iman), bahan yang harus dipersiapkan antara lain: sterofoam, gunting, kertas cover/bufalo, lem, spidol, kertas sampul.
Cara membuatnya adalah: Pertama, Persiapkan sterofoam, bungkus sterofoam dengan kertas sampul atau bisa memilih sterofoam yang berwarna. Kedua, kertas bufalo kita bentuk persegi panjang, 5cm x 7cm, lalu kita lipat tiga sisi, 2 sisi kanan kiri ukuran 1 cm, yang bawah ukuran 5 cm. Kita buat sebanyak yang kita inginkan.
Ketiga, kertas bufalo yang sudah terbentuk kotak kita tempelkan di sterofoam. Keempat, kita siapkan juga kertas bufalo yang lainnya dituliskan beberapa nama rukun iman.
Cara pengunaannya adalah salah satu siswa ditunjuk untuk maju kedepan mengambil kertas bufalo tulisan rukun iman lalu di masukkan kedalam kotak RUKI sesuai urutan nomor. Atau kotak kantung RUKI telah ditulis nomor secara acak.
Disamping penulis menggunakan alat peraga Papan RUKI, penulis juga memilih metode yang sesuai guna menyampaikan materi itu akan lebih baik. Sehingga peserta didik dapat menguasai materi pembelajaran yang ada. (ct2/zal)
Guru SDN Jeruksari, Kab. Pekalongan