RADARSEMARANG.COM, Angka kasus Covid-19 secara nasional sudah mulai menurun. Tetapi Kemendikbudristek tetap menekankan agar satuan pendidikan masing-masing meningkatkan kewaspadaan serta memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah.
Program vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun mulai bergulir pada Desember 2021. Meskipun anak usia 6-11 tahun sudah bisa divaksin, namun vaksin bukan syarat mutlak mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Karenanya meskipun anak-anak belum divaksin, tetap bisa mengikuti PTM di sekolah.
Dalam rangka melaksanakan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021, Tanggal 21 Desember 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19. Setiap satuan pendidikan wajib menyelenggarakan pembelajaran yang menempatkan kesehatan dan keselematan warga satuan pendidikan sebagai prioritas utama.
Sehingga pembukaan satuan pendidikan yang diantaranya dilakukan melalui pembelajaran tatap muka terbatas harus dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Guru sudah mulai bertatap muka langsung dengan peserta didik apalagi PTM 100%. Sebagian besar dilaksanakan pada satuan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu guru perlu melakukan evaluasi diri dan memperbaiki kekurangan yang masih dimiliki. Hal itu untuk membangun komunikasi yang efektif dengan peserta didiknya. Sebab sudah dua tahun tidak bertemu secara langsung.
Dalam pelajaran tema 4 sub tema 1 pembelajaran 4 pada matematika materi menentukan banyak sisi, sudut, dan titik sudut suatu bangun datar pada kelas 2 di SDN 2 Korowelanganyar Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal penulis menggunakan bekal makanan yang dibawa masing-masing peserta didik.
Karena harus menerapkan protokol kesehatan ketat, siswa harus membawa bekal sendiri dari rumah. Sehingga penulis mengarahkan media yang sudah dibawa oleh setiap peserta didik.
Langkah pertama yang dilakukan guru adalah mengajak peserta didik untuk mengamati bekal makanan yang dibawa masing-masing peserta didik. Setelah mengamati bekal makanan, perserta didik mulai kita ajak untuk menentukan mana yang disebut sisi, sudut, dan titik sudut.
Langkah kedua peserta didik mulai menghitung banyak sisi, sudut, dan titik sudut pada kemasan makanan yang mereka bawa. Dengan media bekal makanan, pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih bermakna. Peserta didik menjadi lebih aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Hal ini sesuai dengan pendapat Wahyu Firmansyah (2008) bahwa pembelajaran menyenangkan mengaktifkan peserta didik, mendorong kreativitas peserta didik dan guru serta pembelajarannya efektif. (tt1/fth)
Guru SDN 2 Korowelanganyar Kec. Cepiring Kab. Kendal