31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Menumbuhkan Minat Membaca Siswa

Oleh: Sri Walji Hasthanti, M.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Membiasakan siswa untuk suka membaca ternyata tidaklah mudah. Begitu juga dengan menumbuhkan minat membaca mereka. Ada banyak faktor menyebabkan anak menjadi enggan membaca.

Misalnya, usia anak ternyata lebih muda dibandingkan teman-temannya di kelas. Hal ini terjadi karena usia anak ketika masuk kelas 1 belum mencapai usia sekolah dasar atau disebut kurang umur. Sehingga anak mengalami kesulitan mengikuti kegiatan membaca atau kurang dapat memahami kosakata pada bacaan.

Selain usia, ada faktor lain yang menyebabkan anak tidak suka membaca. Kegiatan membaca di sekolah misalnya, bisa jadi membuat anak merasa terpaksa melakukan karena dianggap sebagai perintah yang tidak dapat ditunda. Sehingga membaca bukan sebagai suatu keinginan yang menimbulkan kenikmatan bagi anak. Justru membuat anak kehilangan rasa ingin tahu dan tidak ada minat membaca.

Untuk beberapa anak membaca merupakan suatu hal yang sulit. Bisa jadi mereka menganggap sulit karena merasa putus asa. Atau bahkan trauma karena telah terjadi kegagalan dalam kemampuan membaca. Tidak sedikit, beberapa anak yang mengalami kesulitan membaca, akan timbul rasa kecemasan bila melihat buku.

Jika anak sudah berhasil membacakan kalimat dengan baik, jangan sungkan untuk memberikan pujian. Begitu juga sebaliknya, bila ada sesuatu yang belum benar ketika ia membaca, berikanlah masukan sehingga ia mau memperbaiki dan akan merasa lebih dihargai. Kesalahan yang mereka lakukan hanya sebagian dari proses pembelajaran.

Kendala lain yang sering muncul adalah anak merasa tidak memiliki waktu untuk membaca buku. Berbagai kesibukan harian, mulai dari sekolah, les, bermain dengan teman, mengerjakan tugas sekolah, serta menonton televisi telah menyita waktu mereka. Bagi anak-anak, aktivitas membaca bukanlah hal yang menyenangkan. Mereka akan lebih memilih bermain dengan teman-teman, menonton televisi atau main game. Daripada harus membaca buku.

Anak-anak yang sudah bersekolah dan menekankan membaca sebagai suatu kinerja, maka anak akan menganggap aktivitas membaca merupakan suatu tugas atau beban. Kondisi ini justru akan membuat anak semakin tidak suka dengan membaca. Oleh karena itu, berbagai tekanan seperti ini hendaknya disingkirkan. Sehingga anak akan lebih mudah merasakan kesenangan dalam aktivitas membaca.

Mereka belum paham bahwa membaca sangat penting dan bisa menjadi tujuan hidup mereka. Mereka belum menyadari bahwa buku adalah jendela dunia, dengan banyak membaca dapat membuka cakrawala dan menambah wawasan mereka. Hal inilah yang membuat mereka belum bisa menghargai pentingnya aktivitas membaca.

Lingkungan keluarga sangat berperan dalam memotivasi anak-anak agar mereka cinta buku dan gemar membaca. Ketika anak tidak pernah mendapati orang tuanya sering membaca maka akan sulit bagi anak untuk dapat menumbuhkan rasa gemar membaca. Apa yang dilakukan orang tua menjadi contoh bagi anak untuk melakukan hal yang sama.

Sejauh ini, cara yang paling efektif untuk mendorong anak agar mau membaca dan mencintai buku adalah dengan membiasakan membacakan buku kepada mereka. Bacakanlah dengan suara yang terdengar anak dan jauhkan dari gangguan telepon atau televisi.

Selain itu, anak akan lebih tertarik bila buku yang dibacakan sesuai dengan kepentingan dan kegemarannya. Semakin dini kebiasaan itu dilakukan, akan semakin efektif.

Jika sudah menjadi komitmen, lakukan kegiatan ini dengan hati gembira, suasana yang menyenangkan, atau sambil bermain. Hasilnya, anak akan lebih tertarik dengan buku dan ingin menjelajahi dunia tanpa mereka harus bergerak atau pergi ke suatu tempat. (rn1/fth)

Guru SD Muhammadiyah Plus Salatiga


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya