RADARSEMARANG.COM, Sampai saat ini pandemi Covid-19 belum juga berakhir, muncul lagi varian baru Omicron. Dampaknya, mampu mengubah total paradigma pendidikan di Indonesia. Sekolah formal dipaksa secara serentak menggunakan aplikasi media pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi peserta didiknya. Sehingga mengakibatkan pendidikan kehilangan relevansinya.
Misalnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang semula berfokus pada keterampilan (praktik) mendadak harus pindah ke pembelajaran online yang lebih condong memberikan peluang kemampuan pemikiran kritis dan kemampuan beradaptasi (Salkiah, 2020).
Keputusan Bersama Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 menegaskan satuan pendidikan menyediakan pilihan layanan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan seizin orangtua/wali murid, serta pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kondisi ini harus direspons dengan cerdas dan tepat sasaran oleh sekolah untuk mencari strategi kegiatan pembelajaran yang bisa menghindari learning loss.
Salah satu usaha yang penulis lakukan sebagai Kepala SMK Negeri 1 Kedung Jepara adalah memanfaatkan aplikasi K-SMART one for all information OFA dalam pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara terpadu.
Tujuan penggunaan aplikasi ini adalah untuk mengontrol aktivitas peserta didik dan guru selama melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) baik PTMT maupun PJJ. Aplikasi K-SMART OFA memiliki banyak fitur yang berisi tentang segala informasi kegiatan yang dilakukan di sekolah, misalnya e-learning, e-presensi, e-rapor, e-modul, produk unggulan, kepegawaian, mitra iduka, juga terkoneksi dengan webbsite dan media sosial. Aplikasi ini bisa diinstall melalui playstore oleh semua peserta didik, guru, karyawan, orang tua /wali, mitra iduka dan masyarakat umum. Sehingga dapat secara kolaboratif mengawasi kegiatan pembelajaran setiap saat.
Langkah-langkah PTMT dan PJJ terpadu berbasisi aplikasi K-SMART OFA dimulai dari penyusunan jadwal pelajaran. Peserta didik per kelas dibagi menjadi dua rombel A dan B. Rombel A nomor absen 1-18 dan rombel B nomor absen 19 – 36. Pada minggu pertama rombel A melaksanakan PTMT di sekolah sesuai jadwal tatap muka luring. Sedangkan pada jadwal yang sama rombel B mengikuti PJJ dari rumah masing-masing secara daring tatap muka secara virtual melalui synchronous platform yang sudah disepakati oleh guru dan peserta didik. Selanjutnya semua peserta didik, guru, karyawan dan orang tua/wali dapat mengunduh aplikasi K-SMART OFA untuk melakukan presensi kehadiran.
Mengunduh materi bahan ajar, dan video tutorial, serta informasi-informasi lain yang berkaitan dengan program sekolah. Sehingga semua warga sekolah dapat memonitoring dan mengetahui aktivitas saat pembelajaran, sekaligus dapat memberikan saran perbaikan melalui aplikasi tersebut.
Penerapan aplikasi K-SMART one for all information OFA mampu meningkatkan angka partisipasi peserta didik dan guru. Dari data diperoleh jumlah kehadiran rata-rata untuk peserta didik dan guru mencapai sembilan puluh tujuh persen dan sembilan puluh sembilan persen.
Hal ini membuktikan bahwa aplikasi ini dapat secara efektif meningkatkan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini. Sehingga dapat mengindari terjadinya learning loss, dengan tetap menerapkan asas kehati-hatian dan menegakkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. (nov1/lis)
Kepala SMK Negeri 1 Kedung, Jepara