RADARSEMARANG.COM, Pemakaian media yang tepat mampu menjadi stimulus bagi siswa untuk lebih antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini memerlukan ide kreatif dari guru sebagai perancang dan pelaksana skenario pembelajaran di kelas.
Mystery Box dilakukan proses pembelajaran sekaligus program Lesson Study dilaksanakan di SMA Negeri 2 Mranggen Kelas XII IPS 5 pada materi Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang diharapkan mampu memberi dampak positif dalam proses belajar mengajar.
Hampir setiap kegiatan perekonomian masyarakat tidak terlepas dari peran perusahaan dagang. Dalam menjalankan aktivitas, perusahaan dagang menawarkan berbagai produk yang berisi kegiatan pendukung perekonomian masyarakat.
Mulai membeli dan menjual barang baik secara tradisional maupun modern (online) intinya mempermudah masyarakat melakukan aktivitas bisnis dan perekonomian sehari-hari. Sebagian masyarakat sendiri secara tidak sadar telah merasa tergantung dengan kegiatan perusahaan dagang tersebut untuk melakukan aktivitas perekonomiannya, sehingga menuntut peran besar perusahaan dagangan dalam sendi-sendi kehidupan perekonomian pada saat ini.
Menurut Ahmad Sudrajat (2008) model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individu, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
Belum ada yang mengungkapkan pendapat mengenai Mystery Box. Karena ini masih murni ide dari saya sebagai guru yang muncul untuk menstimulus siswa dalam belajar mengenai perusahaan dagang. Mystery Box adalah alat yang merupakan ide dari barang kardus ( bekas ) yang digunakan dalam pembelajaran. Hanya sederhana. Berisi benda–benda bekas dan katalog ataupun yang terkait dengan barang dagangan di perusahaan dagang yang menunjukkan sebuah aktivitas dan karakteristik perusahaan dagang.
Pemikiran dalam menerapkan pembelajaran ini adalah siswa memiliki hasil belajar yang rendah/ tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Pola Pembelajaran guru yang konvensional, dan tolok ukur adalah dari pre test yang dilakukan kepada siswa yang menunjukkan hasil belajar.
Dari pemikiran tersebut direncanakan Diskusi kelompok tentang Perusahaan Dagang dengan langkah sebagai berikut: Kelompok menuangkan hasil diskusi (Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning) dalam bentuk presentasi mengenai siklus akuntansi Perusahaan Dagang, Kelompok memainkan Mystery Box sebagai simulasi menggunakan bahan kardus bekas, Kelompok menggunakan barang atau produk yang ditemukan dalam Mystery Box, Kelompok mengamati video yang ditayangkan mengenai Perusahaan Dagang dan karakteristiknya, Kelompok maju dalam untuk presentasi dan mengkomunikasikan hasil diskusi, Penguatan materi dalam bentuk pengamatan dan konfirmasi.
Setelah rangkah rencana diterapkan maka dilihat mengenai kondisi dan dampak yang dialami siswa. Dari pengamatan yang dilakukan diperoleh kondisi bahwa Siswa lebih antusias dan tertarik mengikuti pembelajaran, student centered learning, Siswa berani bertanya, mengemukakan pendapat dan pemahaman siswa dan prestasi belajar meningkat.
Dengan model pembelajaran siswa cukup antusias dan bersemangat untuk mempelajari pelajaran yang rumit. Siswa mau membaca dan meningkatkan minat baca. Serta mampu maksimal bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan berbagai masalah. (rn2/fth)
Guru SMA Negeri 2 Mranggen
