RADARSEMARANG.COM, ILMU Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam pendidikan di tingkat dasar maupun menengah di Indonesia. Materi IPS adalah materi yang dianggap oleh siswa materi yang sulit, tidak menarik dan juga membosankan bagi siswa karena dalam pembelajaran IPS mereka harus mengetahui pengetahuan tentang lingkungan sekitar, lingkup global, bahkan juga mereka harus belajar untuk menghafal atau mengingat materi–materi tersebut.
Hal ini terjadi pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Karangreja. Dalam pembelajaran IPS materi tentang ASEAN. Banyak sekali kendala yang didapat oleh guru seperti, siswa kesulitan dalam belajar menghafal tentang nama – nama tokoh pendiri ASEAN, dimana nama–namanya asing bagi siswa sehingga dalam pengucapannya siswa juga kesulitan.
Sehingga penulis sebagai guru di SD Negeri 2 Karangreja harus mencari solusi dan mencari strategi supaya belajar mudah dipahami oleh siswa, sehingga guru mencoba menerapkan belajar IPS asyik dengan melalui nyanyian seperti lagu balonku. Lagu tersebut sudah popular bagi kalangan siswa semua. Strategi ini seperti bermain bernyanyi tetapi tetap focus pada pembelajaran sehingga siswa dengan cepat, mudah dan menyenangkan untuk menghafalnya.
Menurut Fadlillah (2012) bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang dan bergairah sehingga perkembangan anak dapat distimmulasi secara lebih optmal. Belajar dengan nyanyian seseorang siswa akan lebih cepat mempelajari, menguasai, dan mempraktikkan suatu materi ajar yang disampaikan oleh guru. Selain itu kemampuan siswa dalam mendengar, bernyanyi, dan berkreativitas dapat dilatih melalui pembelajaran ini dengan bernyanyi melalui lagu balonku. Nyanyian disini sifatnya ialah untuk membantu siswa dalam memahami materi dan siswa bisa menghafal nama – nama tokoh pendiri ASEAN yang akan dipraktikkan langsung dalam berkomunikasi di sekolah atau di luar sekolah.
Setiap metode pembelajaran tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode bernyanyi menurut Fera Diana (2012) yaitu kelebihannya adalah metode ini cocok untuk digunakan pada kelas kecil, dapat membangkitkan semangat belajar para anak – anak karena suasana kelas menjadi hidup dan menyenangkan, membantu guru dalam upaya pengembangan pendidikan karakter yaitu nilai karakter bersahabat kamunikatif karena terjadi interaksi yang baik antar warga kelas, memungkinkan guru menguasai kelas, lirik lagu dapat digunakan berulang – ulang walaupun pada kelas yang berbeda tapi dengan materi yang sama. Sedangkan kekurangannya adalah sulit digunakan pada kelas besar, hasilnya kurang efektif pada anak pendiam atau tidak suka bernyanyi, suasana kelas yang ramai bisa mengganggu kelas yang lain.
Sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu guru menyiapkan materi yang akan disampaikan ke siswa, dengan membuat syair–syair yang telah disesuaikan dengan materi yaitu nama – nama tokoh pendiri ASEAN melalui nyanyian lagu balonku di kertas manila. Untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran, adapun langkah–langkahnya dalam pembelajaran yaitu guru menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa dibagi beberapa kelompok sesuai dengan baris lagu, kelompok yang sudah dibentuk diberikan materi tentang lagu yang akan dipelajari agar siswa lebih memahami materi lagu yang dilatihkan.
Selanjutnya guru menyiapkan atau memajang syair – syair yang telah dibuat di papan tulis, kemudian siswa mendengarkan guru lalu siswa mengikuti dan menirukan dengan bergantian kelompok sesuai pembagian syairnya disertai dengan bertepuk tangan. Syairnya adalah “Lima tokoh ASEAN, Indonesia Adam Malik, Malaysia tun Abdul Razak, Singapura S Rajaratnam, Filipina Narcisco Ramos, Thailand Thanat Khoman didirikan tgl 8 Agustus 1967”. Setelah bergantian siswa menyanyikan materi tersebut dilanjutkan evaluasi dan juga refleksi.
Setelah belajar IPS asyik melalui nyanyian yaitu lagu balonku, tenyata siswa sangat senang terbukti dengan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran dan saat evaluasi, siswa dengan cepat mudah memahami, juga sangat cepat menghafalnya, dan semangat belajar siswa menjadi meningkat. (pb1/zal)
Guru SDN 2 Karangreja, Purbalingga