27 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Kegiatan Pendidikan Kepramukaan di Sekolah pada Masa Pandemi

Oleh : Nurul Maqin, S.Sos

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semenjak duduk di bangku sekolah dasar kita sudah akrab dengan istilah yang satu ini: pramuka. Kata pramuka, dengan identitasnya yang khas anak sekolah tiap hari Jumat dan Sabtu tiap pekan.

Kala itu anak SMA masih belajar enam hari sepekan mengenakan bawahan atau celana coklat tua dan memakai kemeja coklat muda plus atribut yang menghiasi bagian pakaian di kanan kiri lengan. Serta bagian sakunya dan yang paling mencolok perhatian khalayak adalah hasduk merah putih yang melingkari leher dan terjurai ke bagian depan siswa.

Alangkah gagah siswa bertopi pramuka, bertali pramuka memegang tongkat pramuka. Saking akrabnya dengan keseharian sehingga khalayak kurang memperhatikan apa sih makna dan asal usul kata pramuka tersebut.

Kata pramuka kependekan dari kata praja – muda- karana. Untuk mempermudah penyebutan tiga kata tersebut diambil tiga frase depan dari masing-masing kata jadilah kata pramuka. Adapun istilah praja berasal dari bahasa Jawa kuna yang diartikan kerajaan atau negara misalnya praja amarta artinya kerajaan amarta atau bisa juga diartikan sebagai rakyat.

Kata muda artinya orang yang belum mencapai setengah usia, belum tua dan masih bisa berkembang baik fisik maupun psikis dan kemampuan potensi intelektualnya. Sedangkan kata karana artinya suka berkarya jadi secara harafiah pramuka itu adalah rakyat muda yang suka berkarya.

Memang tujuan umum gerakan kepanduan (boy scout) yang hari jadinya diperingati tiap tanggal 14 Agustus itu adalah membina rakyat (kaum) muda mencapai sepenuhnya potensi- potensi spiritual, sosial, intelektual dan fisiknya.

Menurut Joko Mursitho (2019) pramuka adalah proses pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan sehat, teratur, terarah, dan praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan dasar dan prinsip kepramukaan. Manfaat yang didapat ketika siswa aktif mengikuti kegiatan kepramukaan adalah antara lain melatih kemandirian, disiplin, membangun sifat kegotong-royongan.

Juga meningkatkan rasa kepedulian, mencintai alam, belajar bekerja sama, dan melatih jiwa kepemimpinan. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pamuka adalah organisasi untuk generasi muda yang mendidik anggotanya dengan berbagai jenis keterampilan, disiplin, kepercayaan pada diri sendiri, saling tolong-menolong dan sebagainya.

Kegiatan pramuka di SMAN 1 Salaman Magelang pada masa pandemi yang bertepatan pada tahun pelajaran 2020/2021 program kegiatannya berjalan sesuai dengan rencana. Namun karena masa pandemi Covid-19 dengan adanya PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) mengakibatkan berbagai aktivitas masyarakat dibatasi. Pada pendidikan pun pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan atau on line) yang tidak membolehkan pembelajaran dengan tatap muka.

Maka kegiatan kepramukaan juga dilakukan secara on line menggunakan berbagai macam aplikasi antara lain google meet yang link -nya dibagikan terlebih dahulu kepada seluruh anggota pramuka, ketika mengadakan kegiatan latrut (latihan rutin) tiap hari Jumat siang, materi- materi kepramukaan dibagikan melalui mode tersebut, kadang menggunakan zoom meeting.

Untuk kegiatan muspen (musyawarah penegak) bisa pula menggunakan aplikasi teams tergantung situasi dan kondisi yang paling memungkinkan untuk dilakukan, dan yang terpenting materi dan lalu lintas pesan informasi dapat lancar terkondisikan, tanpa melibatkan tatap muka secara fisik. Karena kalau dilakukan secara off line adalah poin pelanggaran dari norma PPKM yang bisa berakibat pidana, untuk kegiatan sertijab (serah terima jabatan) DA (dewan Ambalan) antar-angkatan dilakukan secara hybrid yang mana ada perwakilan sedikit dari siswa yang datang ke sekolah sementara anggota lain yang mayoritas mengikutinya dari kediaman masing- masing secara real time.

Karena kondisi darurat untuk kegiatan semisal dianpinsa (geladian pimpinan sanggar) juga tidak dapat dilaksanakan secara normal karena terbentur oleh norma PPKM tersebut oleh karena itu kegiatan out door seperti perakata (perkemahan akhir tahun) camping di bumi perkemahan seputaran Kabupaten Magelang juga ditunda.

Demikan pula kegiatan gladi tangguh, suatu kegiatan long march yang menuntut para peserta anggota supaya tangguh untuk berjalan secara masal lebih dari 10 km. Kalau itu tetap dilaksanakan adalah preseden buruk bagi institusi pendidikan kala pandemi. Sedari itu tetap ditangguhkan untuk waktu yang tak terbatas hingga sang waktu yang akan menjawabnya seiring fluktuasi wabah Covid-19. (rn2/lis)

Guru dan Ketua Gudep 18. 161/18.162 SMAN 1 Salaman


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya