31 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Asyik Pembelajaran PAIBP Melalui Role Playing

Dra. Maemunah

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Salah satu ruang lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) adalah tentang hukum atau fikih. Pembahasan fikih mulai dari sumber hukum islam, Zakat, haji dan wakaf, penyelenggaraan jenazah, khutbah, tabligh dan dakwah, warisan serta pernikahan.

Pembelajaran PAIBP, bab pernikahan sudah menggunakan pendekatan scientific. Dari menanya, mengamati, mengasosiasi, mengkolaborasi dan mengkomunikasikan serta menggunakan berbagai cara dan dilengkapi dengan fasilitas seperti LCD sebagai sarana primer dalam pembelajaran. Dengan harapan proses pembelajaran menarik dan menyenangkan siswa.

Tetapi yang terjadi jauh dari harapan. Sebab pembelajaran dari berbagai mapel dengan menggunakan LCD baik melalui paparan berupa teks atau Power Point yang menjadi tren masa kini. Mereka sudah menjadi kebutuhan pokok, jam pertama jam tengah jam akhir semua power point. Kondisi itu membuat mereka jenuh. Lagi-lagi power point. Celetuk salah satu siswa. Karena mereka tegang melihat dengan tulisan monoton tanpa selingan atau intermezzo lewat gambar.

Ditambah tempat duduk yang tidak di rolling. Terutama tempat duduk paling depan bagian sudut kanan atau sudut kiri. Menjadikan mereka tidak nyaman. Siswa diam. Tetapi ternyata tidak memperhatikan serta kurang ada gerakan yang dinamis
Lalu solusi apa yang tepat untuk mengatasi hal tersebut? maka penulis banting setir dengan menggunakan metode Role playing.

Role playing menciptakan suasana belajar yang aktif dan kreatif dalam kelompok. Semua siswa dapat mengeksplor diri sebagai ahli, mengungkapkan gagasan kepada teman serta dapat menerima penjelasan dari teman yang lain. Bisa bermain peran sebagai tokoh bangsa bersama kelompoknya. Role playing di desain untuk meningkatkan kemampuan kerja sama ( Triyanto,2007).

Role playing sebagai strategi pengajaran menawarkan beberapa keuntungan untuk guru dan siswa (Pratiwi,2015). Sejalan dengan Dr. H. Moch Agus Krisno Budiyanto, M. Kes (2016) Role Playing adalah bermain peran, yang berpusat pada peserta didik. Role playing menekankan sifat sosial pembelajaran, dan melihat perilaku kerjasama siswa untuk merangsang baik secara sosial maupun intelektual.

Dari ketiga pendapat tersebut dapat penulis simpulkan Role playing adalah sebuah strategi pengajaran yang menekankan peran atau akting siswa. Untuk aktif dan kreatif dalam mengungkapkan gagasan kepada teman dalam perilaku kerjasama kelompok.

Adapun beberapa langkahnya sebagai berikut. Pertama scenario yang akan ditampilkan telah dipersiapkan guru. Kedua guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari scenario.

Dengan diberi rambu-rambu sebagai peran dari tokoh yang telah disiapkan. Tentunya dipelajari di rumah sebelum diadakan proses belajar mengajar. Ketiga pembagian kelompok kelas dipersiapkan guru. Keempat kompetensi yang akan dibahas dijelaskan guru.

Kelima siswa yang telah ditunjuk memerankan scenario yang dipersiapkan dipanggil. Keenam sesuai kelompok yang ditentukan masing-masing siswa mengamati scenario yang telah diperagakan.

Ketujuh guru memberi lembar kerja kepada siswa untuk membahas atau menilai dari masing-masing peran atau tokoh setelah penampilan selesai. Kedelapan masing-masing siswa dalam kelompok itu menyampaikan hasil kesimpulanya. Kesepuluh kesimpulan secara umum diberikan oleh gurus, serta sebelas evaluasi dan kedua belas penutup.

Dengan menggunakan metode role playing menjadikan kesan dengan daya ingat lama dan kuat juga ingatanya yang dialami siswa. Menjadikan suasana kelas kondusif menyenangkan dan siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa bersifat dinamis dan penuh humoris ketika menyaksikan penampilan temannya.

Semangat optimisme siswa tumbuh dengan rasa kebersamaan dan menimbulkan gairah belajar. Peran yang dibahas dalam proses belajar mengajar siswa bisa terjun langsung dan menjadikan mereka yang berbakat sebagai bekal mereka di dunia akting atau peran.

Seperti yang telah penulis lakukan di SMA N 2 Mranggen pada kelas XI Mipa 3. Hal ini bisa diterapkan dari berbagai mapel, tidak hanya untuk mapel PAIBP. (rn1/fth)

Guru PAI SMA Negeri 2 Mranggen, Kab. Demak


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya