RADARSEMARANG.COM, Kepala sekolah sebagai seorang manajer harus memotivasi guru dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Salah satunya adalah motivasi agar guru konsisten menulis.
Motivasi adalah dorongan dari dalam untuk mengembangkan diri. Ada beberapa pendapat para ahli tentang arti dari motivasi. Mcclelland yang diterjemahkan Suwanto [2020 : 161] berpendapat motivasi adalah seperangkat kekuatan yang berasal dari dalam diri maupun luar diri seseorang yang mendorong untuk memulai berperilaku kerja sesuai dengan format, arah, intensitas, dan jangka waktu tertentu.
Sedangkan Sedarmayanti [2017,p.154] motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau tidak yang pada hakikatnya ada secara internal dan eksternal positif atau negatif. Motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja/pendorong semangat kerja.
Menurut Hasibuan dalam [Sutrisno,2017] mengemukakan motivasi adalah perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang karena setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Banyak jenis tulisan yang harus dibuat oleh guru. Antara lain artikel, puisi, cerpen, modul, PTK, dan lain-lain. Bagi guru yang belum pernah menulis, menulis bukanlah hal yang mudah. Sebab menulis merupakan hasil ide-ide dari buah pikiran sang penulis. Sebenarnya banyak ide yang dimiliki oleh guru. Hanya karena ide tersebut tidak pernah dituangkan dalam tulisan, maka guru akan kesulitan. Di sinilah peran kepala sekolah untuk memotivasi para guru agar bisa menulis.
Motivasi ada dua macam. Yaitu motivasi internal dan eksternal. Motivasi internal datangnya dari dalam diri seseorang. Tidak ada kemauan dari diri seseorang itu karena pengaruh lingkungan keluarga yang memang tidak mendukung adanya kegiatan tersebut. Sedangkan motivasi eksternal berasal dari luar diri. Di sinilah peran penting kepala sekolah untuk mendorong para guru untuk terampil dalam menulis. Baik itu berupa artikel, puisi, cerpen maupun yang lain.
Di SD Negeri 1 Pakuncen banyak terdapat faktor yang menyebabkan guru kurang suka menulis. Antara lain: belum perlu menulis karena masih CPNS golongan III.a dan III.b, masih menjadi Guru Tidak Tetap (GTT) dan tidak mengikuti kegiatan Bimtek penulisan. Dari persoalan tersebut, maka kepala sekolah harus memberikan motivasi kepada guru yang tidak mau menulis.
Lalu bagaimana cara kepala sekolah memberikan motivasi kepada guru-guru yang tidak mau menulis ? Banyak cara memotivasi para guru di SD Negeri 1 Pakuncen oleh kepala sekolah. Pertama, pada saat jam istirahat para guru dicoba untuk membuat Puisi walaupun hanya beberapa baris. Dalam hal ini kepala sekolah memberikan bimbingan dengan menunjukkan benda-benda tertentu,kemudian dari benda yang ditunjukkan itu supaya dibuat puisi.
Demikian secara berulang-ulang setiap hari para guru dilatih untuk menulis.
Kedua, kepala sekolah menyampaikan beberapa tema kepada guru kelas agar dari tema tersebut dibuat artikel. Penulisan artikel itu merupakan ide dan gagasan dari masing-masing guru. Ketiga, kepala sekolah memberikan reward kepada guru yang rajin latihan menulis.
Misalnya memberikan hadiah berupa buku kumpulan puisi dan lain-lain. Keempat, memberikan punishment atau hukuman bagi guru yang tidak mau menulis. Misalnya setiap jam istirahat harus membuat puisi walaupun hanya beberapa baris. Hukuman ini yang sifatnya menyenangkan agar guru tidak tertekan. Dengan demikian maka guru akan semakin terampil dalam menulis.
Berbagai cara memotivasi guru agar mau menulis itu hanyalah sebagian kecil saja. Masih banyak cara yang menarik bagi kepala sekolah agar guru mau menulis. Semoga dengan motivasi menulis ini dapat meningkatkan minat guru untuk senang menulis. (pb1/fth)
Kepala SD Negeri 1 Pakuncen, Kecamatan Bobotsari, Kab. Purbalingga
