31.2 C
Semarang
Wednesday, 8 October 2025

Efektivitas Pembelajaran Steam pada Materi Sikus Air

Oleh: Firda Indira Rosandi, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, ERA pembelajaran pada zaman ini merupakan masa dimana segala sesuatu diakitkan dengan perkembangan teknologi digital yang akan membantu semua orang dalam melaksanakan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Kaitannya dengan Pendidikan yang dilaksanakan di sekolah di Indonesia khususnya sekolah dasar.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa Sebagian besar guru kelas belum mampu memaksimalkan model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan kurikulum dalam era globalisasi di zaman sekarang, kurangnya media pembelajaran sebagai penunjang tujuan pembelajaran dalam pengembangan sains.

Untuk itu penulis ingin menyampaikan pengalaman belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran STEAM (Science, Technologi, Engineering, Arts, and Mathemathics) dalam pelajaran tematik IPA materi siklus air kelas 5 SDN 1 Karangjambu, Purbalingga ini yang dimana pembelajaran ini telah berkembang dan menyesuaikan arah kurikulum yang terintegrasi dengan teknologi.

Selain itu konsep-konsep sains di sekitar lingkungan peseta didik bisa menjadi salah satu pilihan guru kelas dalam pembelajaran. Pemanfaatan sains berbasis lingkungan sekitar ini selain dapat meningkatkan pemahaman peserta didik, murah dan mudah untuk didapat. Untuk itu, model STEAM dapat berperan menjadi alternatif model pembelajaran.

Berdasarkan manfaat itu serta temuan di kelas 5 SDN 1 Karangjambu penulis menemukan pada pembelajaran yang lalu dengan hasil tidak cukup untuk memenuhi tujuan pembelajaran maka penulis menerapakan model pembelajaran STEAM ini pada materi siklus air.

STEAM sendiri merupan integrasi antara pelajaran Sains, Teknologi, Teknik, Seni dan Matematika sebagai sarana mengembangkan penyelidikan siswa, komunikasi dan pemikiran kritis selama pembelajaran (Starzinski, 2017). Ini adalah yang menjadi dasar penulis untuk menerapkan dalam materi kelas yang ditulis di RPP untuk pembelajaran yang terintegrasi dengan isi dari STEAM itu.

Adapun langkah-langkah dalam pendekatan pembelajaran STEM adalah (Syukri et al., 2013): pengamatan, ide baru, inovasi, kreasi, dan nilai. Ke lima langkah tersebut lalu di integrasikan ke dalam RPP dan di implementasikan ke dalam pembelajaran Tematik IPA materi siklus air. Untuk langkah awal yaitu peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang sudah membawa peralatan seperti; karton, guntuing, lem, spidol, cat air untuk desain pembuatan rumah tahan banjir.

Sebagai pembukaan guru menunjukkan gambar peristiwa siklus air dan terjadinya hujan atau proses presipitasi yang bisa menyebabkan banjir.

Guru dan siswa bertanya jawab mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi? Bagaimana prosesnya? Guru menjelaskan pengertian siklus air. Siswa mengamati gambar dan video tentang siklus air.

Guru bersama siswa menganalisis tahapan-tahapan siklus air yang terjadi pada video tersebut. Guru bertanya kepada siswa “Apa akibatnya jika hujan terjadi secara terus menuerus? Kemudian guru memperlihatkan banjir di beberapa wilayah di Indonesia.

Siswa mengamati video tersebut dan menyimpulkan beberapa penyebab kenapa di suatu wilayah tersebut bisa terkena banjir. Salah satu penyebabnya adalah tata perumahan yang diterapkan di wilayah tersebut. Untuk dapat membuat tata rumah yang baik diperlukan rancangan pembangunan perumahan yang baik pula.

Merancang denah perumahan, mendesain drainase, jalan rumah, dsb. Untuk membuat denah perumahan diperlukan skala.
Guru menjelaskan materi skala pada denah. Untuk dapat membuat denah kota yang baik kita butuh teknologi. Guru menjelaskan teknologi apa saja yang bisa digunakan untuk merancang denah rumah.

Guru memberikan tantangan kepada peserta didik untuk membuat desain perumahan bebas banjir. Selanjutnya yaitu masuk ke dalam Engineering Design Process (EDP) yaitu tahap produksi dan rancangan model perumahan yang bebas dari banjir.

Guru meminta siswa bekerja kelompok dan membagikan lembar kerja 1 (EDP). Bahan-bahan telah tersedia di meja setiap kelompok. Para siswa brainstorming untuk merancang desain perumahan bebas banjir dan menggali informasi/pengetahuan apa saja yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan dengan sukses. Dan semua kelompok membuat desain perumahan impian sesuai arahan dari guru.

Setelah selesai kegiatan dilanjutkan dengan presentasi masing-masing kelompok. Pada akhir pembelajaran, guru kembali bertanya pada siswa. Bagaimana kita dapat memanfaatkan IPA, teknologi, dan EDP dalam merancang perumahan bebas banjir? Guru dan siswa menjawab pertanyaan panduan bersama-sama, kemudian membuat kesimpulan beberapa faktor kesuksesan pembangunan maket kota impian dan menuliskannya di depan kelas.

Hasil dari pembelajaran yang menghasilkan produk di atas merupakan salah satu bukti efektivitas model STEAM ini pada materi siklus air yang dimana seluruh peserta didik antusias dalam menumbuhkan ketrampilan dan kerja sama dalam menghasilkan produk kreatif yang berguna bagi lingkungan sekitar. (pb1/zal)

Guru SDN 1 Karangjambu


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya