26 C
Semarang
Thursday, 19 June 2025

Portofolio sebagai Metode Penilaian Siswa di SD Negeri 2 Karanganyar

Oleh : Nuning Wijayanti, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Berbagai macam metode dan cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan penilaian. Keberagaman metode pembelajaran dan penilaian yang beragam membuat kita harus pintar memilih dan memilah sesuai dengan kebutuhan. Salah satu metode penilaian yang dapat digunakan di kelas rendah adalah portofolio. Hal itu juga penulis terapkan di SD Negeri 2 Karanganyar, Kabupaten Purbalingga.

Penilaian portofolio merupakan metode penilaian berkesinambungan dengan berbagai kumpulan informasi atau dokumentasi hasil pekerjaan seseorangyang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu dan disimpan pada suatu bendel secara sistematis dan terorganisasi.

Portofolio sebenarnya diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik, yakni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu map.

Dalam konteks penilaian portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya atau dokumen peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran, digunakan oleh guru dan peserta didik untuk menilai dan memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Kumpulan keterangan atau karya peserta didik hendaknya melibatkan partisipasi peserta didik dalam memilih bahan-bahan, kriteria seleksi dan kriteria penilaian.

Menurut Paulson (1991) portofolio sebagai kumpulan pekerjaa siswa yang menunjukkan usaha, perkembangan dan kecakapan mereka di dalam satu bidang atau lebih. Kumpulan itu harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria penilaian dan bukti refleksi diri.

Sementara menurut David and Roger (dalam Nonika, 2005) portofolio adalah kumpulan bukti atau keterangan mengenai para siswa atau sekelompok siswa yang menunjukkan kemajuan akademik, prestasi, keterampilan, dan sikap. Dengan demikian portofolio sebagai asesmen adalah pengumpulan informassi tentang siswa melalui bukti beberapa contoh pekerjaan siswa yang berkelanjutan.

Berbagai macam tugas yang dikerjakan oleh siswa dapat dikumpulkan menjadi sebuah dokumen portofolio. Dalam pengumpulan berkas portofolio hendaknya dilaksanakan dengan jujur dan penuh tanggung jawab sehingga nilainya dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari siswa tersebut.

Menurut Hart (1994) sembarang item yang menampilkan bukti-bukti kemampuan dan perkembangan kemampuan siswa dapat dimasukkan dalam portofolio. Umumnya item-item yang digunakan adalah sebagai berikut: contoh-contoh dari pekerjaan tertulis, jurnal dan catatan harian, video penampilan siswa, kaset presentasi, laporan kelompok, tes dan kuis, peta grafik, daftar buku bacaan, hasil kuisioner, tinjauan teman sejawat, dan evaluasi diri.

Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan belajar peserta didik serta melatih kedisiplinan dan rasa tanggungjawab peserta didik apalagi di saat kegiatan pembelajaran tatap muka tidak dapat dilaksanakan.

Sama seperti metode penilaian yang lain, portofolio juga memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Kelebihan penilaian menggunakan model portofolio antara lain dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan feed-back dan refleksi diri.

Membantu guru melakukan penilaian secara adil, objektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreatifitas peserta didik di kelas. Dan mengajak peserta didik untuk belajar bertanggung jawab terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Baik di kelas maupun di luar kelas dalam rangka implementasi program pembelajaran.

Sedangkan kekurangannya antara lain membutuhkan waktu dan kerja ekstra, penilaian portofolio dianggap kurang reliabel dibandingkan dengan bentuk penilaian yang lain. Dan ada kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir, sehingga proses penilaian kurang mendapat perhatian.

Apapun metode penilaian yang kita terapkan diharapkan memberikan nilai objektif terhadap diri siswa dan menjamin keadilan pada masing-masing siswa. (pb1/lis)

Guru SDN 2 Karanganyar, Kec. Karanganyar, Kabupaten Purbalingga


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya