30 C
Semarang
Sunday, 12 October 2025

Metode Demonstrasi Tingkatkan Belajar Olahraga Tradisional

Oleh: Karyono,S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BELAJAR proses transformasi ilmu pengetahuan dari guru ke siswa. Proses transformasi ini tidak hanya menyampaikan pengetahuan saja dengan mengabaikan reaksi atau penerimaab siswa terhadap pembelajaran yang diberikan. Namun guru perlu memperhatikan apakah metode atau strategi pembelajaran yang dilakukan telah membuat siswa antusias dalam belajar dan mampu menstimulasi rasa keingin tahuan dalam menyelesaikan masalah. Ini menjadi tolak ukur keberhasilan suatu pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Meskipun pada kenyataan nya hal ini tidak mesti berjalan mudah. Sebagaimana dialami penulis mengajar PJOK di kelas IV SD Negeri 01 Sumub Kidul Kecamatan Sragi masih terdapat siswa yang kesulitan memahami dan kurang tertarik pada suatu pembelajaran.

Hal ini menjadi kajian penulis untuk memberikan pembelajaran yang mampu menarik siswa dan mampu memberi pemahaman secara langsung dan kongkrit. Penulis menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran materi olahraga tradisional.

Pembelajaran materi olahraga tradisional memiliki kompetensi dasar bahwa Memahami Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau tradisional serta Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau tradisional.

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2000).

Berikut tiga tahapan dalam penerapan model pembelajaran demonstrasi pada kelas IV (empat) SD Negeri 01 Sumubkidul Sragi pada pembelajaran materi olahraga tradisional, pertama, Perencanaan. Hal yang dilakukan adalah merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat ditempuh setelah metode demonstrasi berakhir, menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan, memperhitungkan waktu yang dibutuhkan selama demonstrasi berlangsung,semua media yang digunakan ditempatkan pada posisi yang baik sehingga setiap siswa dapat melihat , siswa disarankan membuat catatan yang dianggap perlu dan menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan siswa.

Tahap kedua, Pelaksanaan atau penerapan. Guru mempersiapkan perlengkapan atau alat-alat yang diperlukan pada olahraga tradisional. Kemudian,guru menjelaskan kepada siswa apa yang direncanakan dan apa yang akan dikerjakan. Setelah itu, guru mendemonstrasikan olahraga tradisional kepada siswa secara perlahan-lahan, serta memberikan penjelasan yang cukup singkat.

Selanjutnya, Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan menjelaskan alasan alasan setiap langkah dengan lebih menarik perhatian siswa, mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar demonstrasi mencapai sasaran, memperhatikan keadaan siswa, apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik, memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk mengajukan pertanyaan dan menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya selalu menciptakan suasana yang harmonis dan akrab.

Tahap ketiga, Pemberian tugas, seperti membuat laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut. Selain itu, guru dan siswa mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang dilakukan, apakah sudah berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan.

Metode demonstrasi pada pembelajaran materi olahraga tradisional ini memiliki kelebihan diantaranya, terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan, proses pembelajaran akan lebih menarik dan dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.

Jadi metode pembelajaran model demontrasi sangat menyenangkan dan memudahkan pemahaman siswa dalam belajar. (bk3/zal)

Guru SDN 01 Sumubkidul, Sragi


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya