26 C
Semarang
Thursday, 17 April 2025

Tingkatan Kemampuan Kognitif Anak melalui Media Gelas Plastik

Oleh : Sri Suhartini S.Pd AUD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan adalah suatu upaya pembinaan anak sejak lahir sampai usia enam tahun. Usia dini 0 sampai 6 tahun adalah usia emas, oleh karrena itu pembelajaran anak usia emas harus mengutamakan kebutuhan anak dan menyediakan lingkungan aman dan nyaman.

Kognitif adalah proses berfikir. Yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu peristiwa atau kejadian. Proses kognitif berkaitan dengan (kecerdasan) yang mencirikan seseorang dengan berbagai minat pada ide dan pembelajaran (Sujiono,dkk,2009:1.3).

Media merupakan alat bantu dalam pembelajaran. Menggunakan media yang menarik dapat menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak. Penggunaan media yang menarik dapat memberikan semngat dan motivasi belajar pada anak.

Pembelajaran di taman kanak-kanak sangat sederhana dan tidak memberatkan anak dalam proses belajar. Karena anak belajar sambil bermain. Hal ini di dasarkan pada karakteristik anak yang memiliki rentang perhatian yang pendek karena anak tidak dapat fokus pada waktu lama.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran akan memudahkan pendidik dalam menyampaikan pesan dan jauh lebih mudah diterima dan sangat menyenangkan bagi anak. Proses pembelajaran kognitif dengan media gelas plastik sangat menyenangkan dan merangsang anak tetap fokus dan tidak mudah bosan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di TK PGRI Mranggen 1,Srumbung, Kabupaten Magelang,terlihat masih banyak permasalahan pada anak kelompok B1 pada usia 5,6 tahun. Dimana anak masih kurang dalam memahami mengenal angka dan simbol angka.

Hal ini dapat diketahui ketika pendidik meminta untuk menulis dan menebak angka di papan tulis,angka-angka yang di sebutkan anak masih campur aduk, seperti angka 2 dengan 5 angka 6 dengan 9 angka 4 dengan 8, keadaan ini masih terjadi berulang-ulang dalam pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan di atas peneliti menyimpulkan bahwa lemahnya daya tangkap anak dalam mengenal angka disebabkan oleh kurangnya media yang di gunakan dalam kegiatan pembelajaran sehingga anak kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Pendidik dalam memberikan pemahaman angka hanya menggunakan gambar angka di papan tulis,sehingga anak kurang antusias dalam bertanya atau menjawab pertanyaan. Maka diperlukan media yang menarik agar anak anak tertarik.

Berdasarkan permasalahan di atas kurangnya kemampuan anak dalam mengenal angka dan lambang bilangan, serta kurangnya semangat anak dalam mengikuti pembelajaran dan terkesan membosankan, penulis menggunakan media gelas plastik.

Media gelas plastik merupakan salah satu media yang dapat membantu anak belajar menganal angka karena bersifat konkret dan mudah dikenal anak. Jadi dapat dipahami bahwa benda konkret adalah segala sesuatu yang ada di alam berwujud. Dapat dilihat, diraba, dan dapat diungkapkan melalui kemampuan anak.

Piaget dalam Lily Alfiyatul Jannah menjelaskan bahwa bermain dengan benda-benda sekitarnya merupakan cara anak untuk belajar berinteraksi dengan berbagai benda dan menggunakan benda benda tersebut untuk membantu kebutuhanya.

Berdasarkan urain di atas dapat di pahami bahwa media gelas plastik merupakan salah satu benda konkret yang dapat mengembangkan kemempuan kognitif anak usia dini. Pembelajaran dengan menggunakan benda nyata dapat memudahkan anak dalam memhamai isi materi pembelajran khususnya pembelajaran lambang bilangan. (mn1/lis)

Guru TK PGRI Mranggen 1,Srumbung, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya