29.2 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Model Inquiry Learning, Optimalkan Hasil Belajar PJOK

Oleh: Kristiningsih, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PROSES belajar merupakan suatu bentuk interaksi pembelajaran terhadap lingkungan belajar, sebab pada setiap mata pelajaran proses belajar memiliki karakteristik masing-masing. Begitu pula pembelajaran yang membutuhkan kemampuan berpikir tingkat rendah berbeda dengan pembelajaran yang membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Karakteristik tersebut juga dibedakan dari jenjang dan jenis pembelajaran yang dilakukan. Tujuan pembelajaran pada siswa pra sekolah dasar akan bebeda dengan pembelajaran pada siswa sekolah dasar. (Haking & Soepriyanto, 2019)

Pemanfaatan media pembelajaran akan menimbulkan dampak positif seperti terciptanya situasi pembelajaran yang memberikan peluang perkembangan kreativitas pada siswa, tersalurnya umpan balik ke siswa secara lancar mengenai pesan yang disampaikan melalui media dalam bentuk isi atau materi pelajaran itu harus dapat diterima oleh anak didik dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan berupa alat indera mereka.

Kelengkapan media pembelajaran seperti papan tulis, buku teks, gambar perlu diperhatikan oleh guru, media tersebut tidak hanya lengkap tetapi layak pakai.
Usaha penulis adalah guru SDN Kasimpar Kec Petungkriyono mengerahkan pengalaman belajar siswa tidak selamanya dapat dilakukan dengan lancar, sering terdapat hambatan-hambatan yang memerlukan pemecahan.

Maka pentingnya pemanfaatan model pembelajaran dalam mata pelajaran PJOK. Sebab salah satu tujuan dari mata pelajaran PJOK ialah peserta didik dapat memanfaatkan teknologi untuk memecahkan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh sebab itu disini penulis membuat pengoptimalan hasil belajar dalam mata pelajaran PJOK kelas atas dengan model Inquiry Learning atau pendekatan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan untuk menemukan suatu konsep.

Dalam pembelajaran model pembelajaran ini adalah inquiry lebih menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, aktif, dan psikomotor secara seimbang sehingga pembelajaran ini dianggap lebih bermakna.

Sedangkan kelemahan pembelajaran ini adalah jika model pembelajaran dilakukan maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik sebab model ini sulit dalam merencanakan oleh karena itu akan terbentuk dari kebiasaan belajar peserta didik.

Langkah-langkah model pembelajaran inquiry adalah Orientasi masalah, merumuskan pertanyaan, mengajukan hipotesia, mengumpulkan informasi, menguji hipotesis, menyimpulkan. Adapun pelaksanaannya pada materi pemainan bola kecil maka nantinya guru mejelaskan terlebih dahulu tentang materi yang bersangkutan selama kurang lebih 10 menit.

Disamping itu guru juga bisa membawa atau menunjukkan macam-macam bola kecil kepada peserta didik dan kemudian guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik. Misalnya, sebutkan apa saja bola yang telah disiapkan bu guru, kemudian peserta didik diminta untuk berkelompok dan membaca teks yang ada dibuku atau LKS.

Adapun tujuan dari pembentukan kelompok ini adalah untuk mencocokan jawaban antara kelompok satu dengan yang lain, setelah itu peserta didik berdiskusi menetukan perbedaan jawaban.

Maka pada akhir pembelajaran langkah model inquiry ini dihasilkan peserta didik dapat membuat kesimpulan mereka masing-masing tentang hasil situsi yang telah dilakukan dan terkhir guru juga memberikan penguatan serta memberikan motivasi kepada peserta didik mengenai pengertian bola kecil.

Serta bisa juga diperkuat dengan praktek yang akan dilakukan dipertemuan selanjutnya. Harapannya siswa kelas 6 SDN Kasimpar berhasil dalam meningkatkan hasil belajar PJOK. (cd1/zal)

Guru SDN Kasimpar, Kab. Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya