RADARSEMARANG.COM, Harapan setiap anak adalah dapat mewujudkan cita-citanya. Era zaman pandemi anak lebih leluasa dan lebih kompleks dalam menentukan arah hidupnya.Terlebih di masa sekarang ini, banyak bermunculan jenis-jenis pekerjaan baru. Media sosial berpengaruh terhadapt cita-cita anak.
Pandemi Covid-19 membuat anak di rumah dan lebih banyak menghabiskan dengang gawainya. Perlunya kesiapan anak untuk dapat mempersiapkan cita-cita sedini mungkin agar tidak salah menentukan pilihan. Seringkali pola pikir anak dipenuhi kegagalan dan sempit yang mempengaruhi kesuksesan dalam meraih karir.
Orang tua yang kurang aktif dan tanggap serta memiliki keinginan tersendiri untuk anaknya dalam meraih cita-cita seringkali bertolak belakang terhadap keinginan anak. Orang tua terkadang memaksa kehendak anak untuk menentukan pilihan cita-citanya tanpa melihat kemampuan dan potensi anak. Sehingga anak menjadi berat dan merasa salah dan kurang bersemangat dalam bekerja.
Berdampak akan kualitas dari anak tersebut. Teman dan sahabat juga berpengaruh terhadap anak guna meraih cita-citanya. Kesalahan pergaulan yang terjadi mengakibatkan anak salah dalam menentukan pilihan. Edukasi dalam mengetahui cita-cita anak dan pelbagai macam ranah dalam menggapai cita-cita sangat penting.
Sehingga ke depan anak mempersiapkan sesuai bakat dan minatnya.
Mengikuti tren zaman sekarang boleh saja dikarenakan anak semakin luas akan jaringan informasi. Guru BK yang mengetahui hal tersebut bisa menggunakan teknik konseling yaitu teknik trait and factor. Dimana teknik tersebut bisa menentukan sesuai dengan kebutuhan anak.
Dengan menggunakan teknik tersebut secara praktiknya anak diminta menulis kelebihan dan kekurangan akan cita-cita. Kemudian anak menuliskan jumlah masing-masing kekurangan dan kelebihan masing-masing bidang cita-citanya. Sehingga anak bisa menentukan bakat dan minatnya sesuai kehendak dan tidak salah pilih.
Teknik ini bisa dilaksanakan melalui bekerja sama dengan lembaga pikologi, layanan informasi oleh guru BK lewat gogle drive, layanan konsultasi dengan guru BK chating ataupun video call.
Teori trait and factor merupakan pendekatan konseling yang mengacu pada pemahaman diri peserta didik mengenai karakteristik dan sifat-sifat yang dapat diukur melalui tes psikologi yang bertujuan untuk menggambarkan serta memecahkan masalah dalam pengambilan keputusan karir. Tahap-tahap konseling dalam trait and factor terdiri dari beberapa tahap.
Konseling dalam trait and factor memiliki enam tahap dalam prosesnya. Yaitu analisis, sintesis, diagnosis, prognosis, konseling (treatment) dan follow-up. Salah satu tokoh dalam karir adalah Frank Parson yang berhasil mendobrak dunia dengan mencetuskan teori tentang trait and factor.
Teori Trait and factor memberikan asumsi bahwa kecocokan antara trait dengan factor akan melahirkan kesuksesan dalam suatu karir yang dilalui oleh seseorang dan begitu sebaliknya kegagalan dalam mencocokkan trait dengan factor akan menimbulkan kegagalan dalam sebuah pekerjaan.
Teknik ini bisa membuat anak semakin siap dalam menghadapi masa depan yang sudah ada di depan mata. Informasi jabatan (vocational information), yang tak hanya mendeskripsikan tugas-tugas yang dilakukan, tetapi menggambarkan pula pola kualifikasi dalam kepribadian pekerja juga di berikan dalam tes pikologi.
Anak semakin mantap dan bisa melanjutkan karirnya. Karena anak sudah mengetahui kemampuan diri dari hasil tes psikologi yang dilakukan waktu di sekolah dan mendapat bimbingan guru BK.
Alhasil ketika sudah sukses dapat membangun bangsa ini semakin maju. Indonesia membutuhkan sosok penerus bangsa yang bisa membuat maju dan bersaing dengan negara-negara di Asia Tenggara, Asia bahkan dunia. (bk2/lis)
Guru BK SMA Negeri 1 Kajen, Kabupaten Pekalongan
