33 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

TTS sebagai Bagian dari Pembelajaran Sosiologi

Oleh : Nurul Maqin, S.Sos

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Teka teki silang (TTS) atau bahasa lainnya adalah crossword puzzle menurut Rinaldi Munir (2005) adalah suatu permainan dengan template yang berbentuk segi empat yang terdiri dari kotak-kotak yang umumnya berwarna hitam putih atau warna gelap dan terang. Dilengkapi lajur mendatar (kotak yang berbentuk satu baris). Dan beberapa kolom menurun, atau semua kotak putih semua dengan background juga putih terang.

Nah yang kotak berwarna putih atau terang tersebut yang merupakan ruang kosong yang harus diisi harus sesuai jawaban benar. Antara jawaban mendatar dan menurun harus sinkron huruf persinggungannya dan dengan jumlah kotak yang tersedia.

Manfaat menyelesaikan soal-soal dalam TTS, baik yang mendatar atau menurun lebih meningkatkan kemampuan kognitif seseorang. Pengetahuan seseorang akan diasah dengan mengerjakan soal-soal yang ada. Serta daya memori seseorang akan dipanggil kembali untuk menyelesaikan soal-soal yang diajukan oleh pembuat teka teki kotak-kotak tersebut. TTS dapat digunakan untuk media evaluasi pembelajaran sosiologi.

Dalam pembelajaran sosiologi materi yang disajikan kepada para peserta didik banyak yang berupa konsep-konsep abstrak dari sebuah penggambaran atas kondisi sosial masyarakat yang senantiasa dinamis dan berubah. Struktur sosial dikupas dari berbagai paradigma, adanya lembaga-lembaga atau institusi yang tumbuh dan berkembang dalam dinamika sosial. Juga sejarah serta perkembangan sosiologi sebagai ilmu, perilaku menyimpang atau social deviation dan pihak yang berwenang melakukan kontrol atas penyimpangan tersebut.

Itulah bahan berlimpah yang bisa dijadikan pokok stem soal dalam pembuatan pembelajaran sosiologi dengan evaluasi model TTS. Setelah guru menyampaikan materi pembelajaran, akan meneruskan kegiatannya dengan mengadakan penilaian atau evaluasi pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana kemajuan, perkembangan serta keberhasilan peserta didik setelah melaksanakan pembelajaran dalam waktu yang telah ditentukan.

Evaluasi dapat berupa pertanyaan dengan jawaban pilihan ganda atau multiple choice dan dapat juga pertanyaan dengan jawaban esai atau uraian, dengan masing-masing kelebihan dan kekurangannya. Dalam hal ini TTS dapat sebagai ganti dari ulangan harian yang ada nilainya dengan nilai maksimal 100 jika benar semua. Atau bisa juga sebagai sarana latihan untuk memperkuat memori dan pemahaman akan materi-materi sosiologi yang telah diajarkan.

Sebelum prahara Covid-19, kehidupan berjalan secara normal, tidak ada protokol kesehatan. Termasuk dalam bidang pendidikan. Pembelajaran bisa tatap muka setiap hari. Penulis pada saat itu pernah memberikan tugas kepada siswa- siswa kelas X IPS SMAN 1 Salaman berupa TTS. Saat itu jam mata pelajaran 45 menit terakhir penulis gunakan untuk mengerjakan tugas, siswa-siswa setelah diberi materi dan dijelaskan tentang topik sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji kehidupan manusia di tengah masyarakat, penulis sodorkan TTS yang harus dikerjakan oleh para siswa, peserta didik sangat antusias menerima tugas pekerjaan tersebut. Terbukti waktu 45 menit belum habis, siswa sudah selesai mengerjakannya.
Setelah diperiksa, pekerjaan para siswa tersebut hasilnya tidak mengecewakan. Jauh di atas rata- rata KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Antusiasme siswa ini karena siswa mendapat suasana tugas yang berbeda dari yang selama ini soal berupa esai atau pilihan ganda. Berkaitan tentang kebenaran asumsi ini perlu adanya penelitian lebih lanjut. Pada masa pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini yang mensyaratkan pembelajaran secara daring (dalam jaringan) yang sangat membatasi kerumunan dan tatap muka, penulis mengirimkan tugas TTS sosiologi materi interaksi sosial kepada kelas X IPS melalui kotak tugas kelas di Google Classroom lewat upload file TTS yang telah dibuka. Kemudian dapat diterima oleh para siswa di smartphone android atau laptop masing-masing siswa. Sebagian siswa ada yang langsung mengerjakannnya dan sebagian lagi tak langsung mengerjakan. Hasil pekerjaannya penulis cermati tetap memuaskan. (mn1/lis)

Guru SMAN 1 Salaman, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya