RADARSEMARANG.COM, DIBERLAKUKANNYA Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 mengharuskan guru melaksanakan WFH (work from home) dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
Kondisi kegiatan pengajaran yang tiba-tiba berubah drastis ini menjadi tantangan bagi guru khusunya guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), agar sasaran dan tujuan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat tercapai.
Guru harus bisa meningkatkan minat peserta didikdengan pembelajaran yang berkualitas.Minat belajar siswa dapat ditingkatkan dengan pembelajaran yang inovatif (Darmawan,2012: 39-40).
Meskipun melalui surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 4 Tahun 2020 terkait panduan pembelajaran di rumah selama masa pandemi mengharuskan guru untuk tidak membebani peserta didik dengan tuntutan ketercapaian kurikulum sebagai syarat kenaikan kelas.
Namun dengan cara pembelajaran dirumah tentunya memiliki tantangan tersendiri terutama untuk guru mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah tentunya harus mampu untuk meningkatkan tarap kebugaran siswa, keterampilan motorik dan nilai-nilai yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial, sehingga materi pelajaran harus disusun ulang secara seksama agar pengalaman belajar pendidikan jasmani didapatkan oleh siswa/siswi, namun disesuaikan dengan kemampuan melaksanakan pembelajran siswa di rumah.
Kendala umum yang dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh ini, di antaranya, fasilitas media mengajar elektronika (komputer, laptop, hp android) ini tidak semua siswa memiliki. Tidak semua siswa mampu mengakses internet (tidak memiliki paket data), tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat juga guru penjas yang tidak mampu memanfaatkan media mengajar elekronik berbentuk hardware dan software dengan baik atau gagap teknologi.
Untuk menjawab tantangan ini, perlunya kita memahami bahwa cakupan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan itu sangat luas, memungkinkan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat dilakukan di mana saja, artinya tidak terbatas baik tempat maupun sarana prasarana yang memadai.
Siapa saja bisa ikut terlibat berperan serta memberikan pendidikan jasmani. Orang tua di rumah misalnya, dapat memberikan petunjuk cara bermain bulutangkis dengan baik dan benar.
Bagi guru SD Negeri Ngluwar 2 Magelang karena kendala-kendala pembelajaran jarak jauh tidak terlalu menjadi penghambat bagi guru pendidikan jasmani serta peserta didik untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara kreatif. Nyatanya, ide-ide pembelajaran kreatif bermunculan selama masa pandemi Covid-19. Jarak yang dianggap sebagai kendala justru menjadi semangat kreativitas dalam kegiatan belajar-mengajar.
Sebagai seorang guru di SD Negeri Ngluwar 2 Magelang, tetap dapat melakukan pembelajaran secara kreatif meskipun peserta didik berada di rumah masing-masing. Dalam setiap pembelajarannya, Guru melakukan pembahasan mengenai kesehatan, dan kebugaran jasmani, kemudian guru mewajibkan peserta didiknya untuk melakukan latihan fisik sederhana yang dapat dilakukan di rumah selama 30 menit dengan diawali dengan peregangan statis dan dinamis.
Latihan fisik tersebut bervariasi antara lari ditempat , skipping, bermain bola, jogging, bermain badminton, senam,latihan keseimbangan tubuh, bersepeda, naik turun tangga, dan lain-lain. Latihan fisik ini dilakukan guna menjaga daya tahan tubuh dan imunitas peserta didik agar tetap sehat dan bugar agar terhindar dari Covid-19.
Tak hanya itu ulangan harian dan materi pembelajaran yang dilakukan dalam grup WhatssApp menjadi menarik karena materi yang dibahas juga disesuaikan dengan keadaan saat ini.
Pembelajaran difokuskan dalam pembahasan mengenai Pandemic Virus Corona. Hal ini penting agar peserta didik terus membuka wawasan mengenai bagaimana penyebaran dan pencegahan Covid-19, serta bagaimana menjaga imunitas dan daya tahan tubuh melalui latihan fisik, menjaga pola makan dan pola tidur yang baik.
Dengan kreativitas dan antusiasme yang dimiliki peserta didik. Kami meminta peserta didik untuk merekam kegiatan latihan fisik mereka lewat video. Sehingga anak – anak mempunyai semangat yang tinggi untuk merekam kegiatan tersebut dan bangga dengan kegiatan yang sudah ia lakukan. (mn1/zal)
Guru SDN Ngluwar 2, Kab. Magelang