RADARSEMARANG.COM. Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan komponen integral sistem pendidikan pada setiap satuan pendidikan, yang berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik agar mencapai perkembangan yang utuh dan optimal. Peran bimbingan dan konseling di masa pandemi Covid-19 dipandang semakin penting manakala dikaitkan dengan tantangan perubahan dalam kegiatan belajar siswa.
Guru BK memiliki peranan sangat krusial, berbeda dengan guru mata pelajaran lainnya. Jika mata pelajaran lainnya dilakukan secara daring dengan menggunakan Zoom, Google Meet dan berbagai prasarana virtual lainnya disertai dengan pemberian setumpuk tugas-tugas tertentu. Menurut paparan survei PJJ KPAI pada tahun 2020, dari 1700 responden sebanyak 77,8% kesulitannya adalah tugas menumpuk.
Kehadiran guru BK diharapkan dapat menjadi penyeimbang proses pembelajaran. Dalam situasi siswa yang jenuh belajar dalam jarak jauh, kepenatan dan stres yang timbul, guru BK hadir menyapa secara personal, menjadi rekan diskusi dan konseling untuk memberikan dukungan bagi kesehatan mental siswa.
Dalam survei yang dilakukan secara online oleh Kemenag pada bulan Mei 2020 siswa didampingi oleh orangtua hanya 25% saja, sedangkan 53% kadang-kadang dan 22% tidak pernah didampingi orangtua.
Pengaruh pembelajaran secara daring dengan berbagai macam teknologi informasi yang semakin canggih, namun tidak diimbangi interaksi dan pengawasan secara langsung oleh guru serta orangtua siswa terjadi perubahan orientasi kegiatan belajar siswa yang begitu cepat akan berdampak pada perilaku siswa.
Tidak bisa dielakkan saat ini sudah dimulai pembelajaran tatap muka terbatas dengan sederet protokol kesehatan ketat yang berlaku dan tansisi pembelajaran dari daring menjadi luring. Tentu bisa memicu perubahan kondisi negatif psikologis siswa sehingga perlu adanya upaya-upaya untuk mengantisipasi hal tersebut.
Tentu pembelajaran tatap muka sudah sangat dinantikan, tetapi hanya dengan persiapan matang dan pemahaman yang lengkap, menjadi langkah antisipasi para siswa terhindar dari kejenuhan dan kepenatan belajar dan lebih antusias untuk memulai tahun ajaran.
Persiapan yang matang sangat penting, karena dengan persiapan matang ini jadi langkah antisipasi siswa dari kejenuhan sekaligus lebih antusias di pembelajaran tatap muka.
Sebagai guru BK diharapkan agar terus memperkuat jalinan relasi atau hubungan dengan para siswa baik secara daring maupun tatap muka. Juga meningkatkan sesi-sesi motivasi bersama siswa dengan lebih personal. Ini juga penting dilakukan menghadapi pembelajaran tatap muka terbatas. (bk1/lis)
Guru BK SMAN 1 Kajen, Kabupaten Pekalongan