RADARSEMARANG.COM, Matematika sering dianggap menakutkan dan pelajaran yang sulit bagi sebagian siswa, yang berakibat menurunnya semangat dan minat siswa terhadap pelajaran matematika.
Hal tersebut sangat mempengaruhi daya pikir dan kemampuan siswa dalam belajar matematika. Kondisi ini terjadi pada siswa kelas VI SD Negeri Nguwet Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung dalam mempelajari materi operasi hitung bilangan bulat.
Selama ini kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat searah sehingga menimbulkan siswa bosan dan pasif. Dalam proses pembelajaran siswa cenderung merasa takut dan malu untuk bertanya atau mengeluarkan pendapat kepada guru.
Maka sudah menjadi tugas guru untuk melakukan inovasi dan kreativitas dalam pengelolaan pembelajaran sehingga potensi siswa dapat berkembang secara maksimal.
Dibutuhkan strategi dan metode belajar dalam menumbuhkan semangat dan pemahaman siswa dalam beajar matematika. Pembelajaran harus melibatkan siswa secara aktif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah tutor sebaya.
Menurut Makarao (2009), tutor sebaya adalah metode pengajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk mengajarkan dan berbagi ilmu pengetahuan atau keterampilan kepada siswa yang lain. Metode tutor sebaya dilakukan dengan cara memberdayakan siswa yang memiliki daya serap yang tinggi dari kelompok siswa itu sendiri untuk menjadi tutor bagi teman-temannya, dimana siswa yang menjadi tutor bertugas untuk memberikan materi belajar dan latihan kepada teman-temannya yang belum paham terhadap materi/latihan yang diberikan guru dengan dilandasi aturan yang telah disepakati bersama.
Tutor sebaya merupakan strategi pendekatan kooperatif dimana siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan membantu memahami materi sehingga menciptakan sikap saling membutuhkan dan menghargai sesama teman.
Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik bersama teman sebayanya. Siswa dengan tingkat kemampuan tinggi dapat membantu temannya yang kurang paham dengan mengajarkan materi tertentu atau bimbingan dalam menyelesaikan permasalahan khususnya dalam soal-soal dalam pembelajaran.
Tutor sebaya dipilih dengan beberapa kriteria di antaranya memiliki kemampuan akademis di atas rata-rata siswa satu kelas, memiliki kecakapan dalam menerima pelajaran, mampu menjalin kerja sama dengan sesama siswa, memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok tutornya sebagai yang terbaik, dapat diterima dan disenangi siswa yang mendapat program pembelajaran tutor sebaya, tidak tinggi hati, mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk memberikan bimbingan kepada teman sebayanya.
Adapun langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya adalah (Purnomo, 2013) : 1) tahap persiapan yaitu guru guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari itu, menentukan beberapa siswa yang memenuhi kriteria sebagai tutor sebaya, dan mengadakan latihan bagi para tutor, 2) tahap pelaksanaan yakni guru memberi penjelasan tentang materi yang diajarkan, tutor sebaya menanyai anggota kelompoknya secara bergantian akan hal-hal yang belum dimengerti, jika ada masalah yang tidak terselesaikan barulah tutor meminta bantuan guru, guru mengawasi dan membimbing proses belajar, serta memberikan bantuan menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan dalam kelompok, dan 3) tahap evaluasi yaitu guru memberikan soal-soal latihan kepada anggota kelompok (selain tutor) untuk mengetahui apakah sudah melaksanakan dan memahami tugasnya.
Melalui metode pembelajaran tutor sebaya terjadi interaksi antara guru dengan siswa sehingga membuat minat belajar siswa cukup tinggi, guru dan siswa lebih akrab dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan tutor sebaya dalam kelompok belajar membuat suasana pembelajaran lebih menarik dan siswa lebih semangat belajar. (fkp1/ton)
Guru kelas 6 SD Negeri Nguwet Kecamatan Kranggan