25 C
Semarang
Wednesday, 29 October 2025

Show And Tell Memudahkan Bercerita Teks Fantasi

Oleh: Eni Pujiati, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, JIKA diperhatikan selama ini pembelajaran bahasa Indonesia belum dijadikan sarana pembentuk pikiran padahal teks merupakan satuan bahasa yang memiliki struktur berpikir yang lengkap.

Oleh karena itu, siswa kini diarahkan untuk menguasai pelajaran bahasa Indonesia sebagai penghela dan pengintegrasi ilmu lain dengan bentuknya yang berbasis teks.

Jika diperhatikan, pada materi kurikulum 2013 tidak memunculkan keterampilan berbahasa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis seperti pada kurikulum 2006. Selain itu, jika menganalisis pendapat sebelumnya mengenai orientasi setiap kurikulumnya maka akan tampak perubahan yang cukup sigifikan.

Metode Bercerita merupakan metode penyampaian dari guru kepada anak dengan cara guru menyampaikan materi melalui bahasa lisan. Metode bercerita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu metode bercerita dengan alat peraga dan metode bercerita tanpa alat peraga.

Metode bercerita dengan alat peraga adalah metode bercerita dengan alat bantu. Alat peraga yang biasa digunakan dalam bercerita antara lain buku, gambar, boneka, gambar gerak, dan benda lainnya. Sedangkan metode bercerita secara langsung dengan hanya mengandalkan kualitas suara, ekspresi wajah, serta gerak tangan dan tubuh disebut sebagai metode bercerita tanpa alat peraga Tadkiroatun Musfiroh, 2005: 141.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran agar memperoleh hasil yang optimal.

Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas. Metode-metode pembelajaran tersebut meliputi metode bermain peran, demonstrasi, tanya jawab, pemberian tugas, karyawisata, dan bercerita.

Berdasarkan beberapa metode pembelajaran tersebut, guru hendaknya memilih metode yang dipandang tepat dalam kegiatan pembelajarannya, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat dicapai secara optimal.

Selama ini kemampuan siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo masih rendah, hal ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain anak masih malu untuk ,mengungkapkan ide atau gagasanya di depan kelas, anak masih bingung bagaimana cara menuangkan ide ke dalam kalimat, Metode yang diberikan guru kurang bervariatif.
`
Berdasarkan hasil penilaian bercerita siswa kelas VII SMP Negeri 1 Wonopringgo yang masih rendah maka dipakai metode show and tell. Dengan menggunakan metode tersebut diharapkan kemampuan siswa dalam bercerita meningkat.

Henry Alexis Rudolf Tilaar 2013: 103 menjelaskan bahwa show and tell adalah kegiatan yang mengutamakan kemampuan berkomunikasi sederhana. Tujuan kegiatan ini adalah melatih anak berbicara di depan kelas dan membiasakan anak peka terhadap hal-hal sederhana sehari-hari.

Metode show and tell digunakan untuk mengungkapkan kemampuan, perasaan, dan keinginan anak. Setiap hari guru dapat meminta dua atau tiga orang anak untuk bercerita apa saja yang ingin diungkapkan.

Saat anak bercerita, guru dapat melakukan asesmen pada anak tersebut dan guru juga dapat melanjutkan topik yang dibicarakan anak sebagai pembelajaran. Metode show and tell mengacu pada tiga bidang utama, yaitu edukasi, musik, dan teater. Di antara tiga bidang tersebut, metode show and tell edukatif yang paling diandalkan di negara barat. Metode show and tell dimanfaatkan untuk tiga ranah sekaligus.

Tiga ranah tersebut adalah show and tell educative for speaking show and tell edukatif untuk berbicara, show and tell educative for record playing toys show and tell untuk bermain dengan mainan, dan show and tell for children’s book show and tell untuk buku anak.

Mengacu pada uraian di atas, metode show and tell adalah suatu metode pembelajaran dengan anak menunjukkan benda dan anak menyatakan pendapat, mengungkapkan perasaan, keinginan, maupun pengalaman terkait dengan benda tersebut.

Pembelajaran teks fantasi dengan metode show and tell ini anak ditugasi untuk membawa alat peraga berupa apa saja yang berkaitan dengan topik yang akan mereka ceritakan di depan kelas. Melalui alat peraga yang mereka bawa mereka mulai bercerita sesuai dengan imajinasi siswa.

Dari strategi pembelajaran kali ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa bercerita teks fantasi dengan metode Show and tell sangat baik. Mereka saling berlomba untuk membawa alat peraga dan memerankannya dengan sangat kreatif. Siswa sangat antusias dan merasa tertantang untuk bisa mementaskan semenarik mungkin. (pr3/zal)

Guru SMPN 1 Wonopringgo


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya