RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN abad ke-21 adalah pembelajaran yang melibatkan keterampilan siswa yang maksimal dengan menerapkan empat kompetensi yang juga dikenal dengan pembelajaran 4C yaitu critical thinking (berpikir kritis), Creative (kreatif), communication (komunikasi) dan collaboration (kolaborasi).
Salah satu kompetensi yang diharapkan adalah agar siswa dapat berpikir kritis. Lalu bagaimana cara pembelajaran yang dilakukan guru agar siswa dapat berpikir kritis? Salah satu model pembelajaran yang dapat dterapkan adalah dengan menggunakan model SOLE (Self Organized Learning Environment) atau arena belajar mandiri.
Adapun alur pembelajaran menggunakan model SOLE adalah: Pertama, Pertanyaan besar (Big question), dalam tahap ini guru menyiapkan pertanyaan besar yaitu yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Pertanyaan ini dapat dikembangkan lagi menjadi pertanyaan berikutnya. Kedua, Investigasi (investigation), pada tahap ini peserta didk dibagi kelompok dan diberi kesempatan untuk melakukan penyelidikan untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaan yang disampaikan guru.
Sumber utama untuk mencari jawaban adalah internet baik melalui gadget atau komputer. Ketiga, Ulasan (review), pada tahap ini guru memberikan ruang kepada peserta didik untuk menyampaikan hasil pencarian inforamasi untuk memecahkan masalah yang diberikan sebelumnya. Selanjutnya dibuat ulasan terhadap hasil paparan siswa dan bersama-sama membuat kesimpulan terhadap materi yang dipelajari.
Langkah-langkah rinci penerapan model SOLE meliputi tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Pada tahap persiapan hal yang dilakukan guru adalah Membuat RPP, Menyiapkan pertanyaan besar yang bisa menantang peserta didik untuk mencari tahu dan memecahkan masalah. Buatlah pertanyaan yang berdasar pada kehidupan nyata sehingga siswa mampu untuk berartikulasi, memprediksi, menguji pengetahuan mereka serta menghubungkan ide mereka dengan pengetahuan yang berkembang saat ini. Menyiapakan ruang kelas maya untuk menyampaikan informasi tentang penugasan, bisa menggunakan google classroom, kelas maya, teams, atau kalau tidak ada bisa menggunakan WA group. Membuat jadwal kegiatan vicon untuk kegiatan penyampaian paparan hasil inverstigasi peserta didik dan penguatan oleh guru.
Guru memulai pembelajaran dengan menyapa siswa dan mengecek kehadiran siswa melalui ruang kelas maya yang biasa digunakan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan langkah pembelajaran yang akan digunakan. Guru memberikan pertanyaan besar yang akan diselesaikan oleh siswa. Guru membagi kelompok siswa kedalam kelompok kecil. Siswa dalam kelompok kecil bisa menggunakan group WA khusus siswa per kelompok, dan diberi kesempatan berdiskusi untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan dengan mencari dari berbagai sumber dan sumber utamanya adalah mesin pencari kata seperti google. Jika tidak memungkinkan bisa mencari informasi dari berbagai buku teks.
Selanjutnya masing-masing kelompok membuat laporan hasil diskusi. Dalam forum vicon guru memberi kesempatan kepada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil investigasinya dan ditanggapi kelompok lain. Guru memberikan penguatan dan bersama peserta didik membuat kesimpulan terhadap materi yang sedang dipelajari. Guru memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran baik penilaian sikap, pengetahuan maupun keterampilan.
Demikian tahapan penerapan model pembelajaran SOLE untuk alternatif model pembelajaran berpikir kritis yang penulis terapkan di kelas lima SD Negeri 01 Sumublor Sragi Kabupaten Pekalongan. Dengan model pembelajaran SOLE dapat meningkatkan berpikir kritis dan kreatif siswa karena dengan mencari tahu jawaban terkait pertanyaan yang diberikan, maka siswa akan mencari informasi dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah. Mereka akan berdiskusi sesama temannya untuk menyepakati jawaban yang akan disampaikan sebagai hasil kelompok mereka. (pr2/zal)
Guru SDN 01 Sumublor Sragi, Kab.Pekalongan