33 C
Semarang
Thursday, 19 December 2024

Upaya Meningkatkan Semangat Belajar Siswa melalui Ice Breaking

Oleh : Suraeni, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Dikmenjur, 2003), pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Sedangkan Muhibbin Syah (1995:12) mengatakan pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum.

Pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum. Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar.

Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Apa yang dilakukan guru agar proses belajar mengajar berjalan lancar, bermoral dan membuat siswa merasa nyaman merupakan bagian dari aktivitas mengajar, juga secara khusus mencoba dan berusaha untuk mengimplementasikan kurikulum dalam kelas.

Belajar mungkin saja terjadi tanpa pembelajaran, namun pengaruh suatu pembelajaran dalam belajar hasilnya lebih sering menguntungkan dan biasanya mudah diamati. Mengajar diartikan dengan suatu keadaan untuk menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar.

Situasi ini tidak harus berupa transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa saja tetapi dapat dengan cara lain misalnya belajar melalui media pembelajaran yang sudah disiapkan. Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar mengajar dengan baik. Adapun beberapa metode-motode yang dipakai untuk proses belajar mengajar, salah satunya dengan metode ice breaking.

Metode pembelajaran dan pemberian layanan klasikal yang penulis lakukan sebagai guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Srumbung dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi didalam kelas. Ttetapi metode ini sangat monoton banyak siswa yang kurang memperhatikan, mengantuk, tidak fokus maka pembelajaran belum bisa maksimal.

Siswa sulit menerima dan memahami materi dan informasi yang disampaikan guru. Maka, penulis mengubah pemberian layanan klasikal dengan metode ice breaking. Ice breaking merupakan sentuhan aktivitas yang dapat digunakan untuk memecahkan kebekuan, kekalutan, kejemuan dan kejenuhan suasana sehingga menjadi mencair dan suasana bisa kembali pada keadaan semula (lebih kondusif).

Ice breaking sangat membantu guru dalam proses pelajaran yang sedang berlangsung. Kelebihan ice breaking yaitu membantu siswa untuk fokus belajar, membantu siswa lebih semangat belajar lagi, siswa yang mengantuk menjadi bergairah lagi dan membantu siswa agar tidak bosan pada saat mengikuti pelajaran di kelas. Contoh-contoh penerapan ice breaking anatara lain : yel-yel, main tepuk-tepukan, menyanyi dan permainan seni lainnya.

Dari yang penulis terapkan pada pemberian layanan klasikal dengan metode ice breaking terjadi perubahan peningkatan motovasi belajar yang lebih tinggi. Bisa dilihat dari, pertama antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, kedua suasana kelas menjadi lebih kondusif. Ketiga terjadi interaksi antara metode ice breaking dengan peningkatan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Srumbung. (ms1/lis)

Guru SMPN 1 Srumbung, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya