RADARSEMARANG.COM, MEMBACA Alquran merupakan salah satu materi yang terdapat dalam kompetensi dasar mata pelajaran Pendidkan Agama Isalam dan Budi Pekerti pada kelas VII yaitu menuntut Ilmu Pengetahuan.
Membaca Alquran memerlukan ketelitian dan pemahaman yang mendalam karena ada aturan dan hukum yang mengaturnya. Kita tidak boleh asal membaca karena setiap kata dalam Alquran mempunyai arti dan apabila kita salah dalam membacanya dapat berakibat pada perbedaan arti. Membaca Alquran memerlukan Tajwid.
Tajwid menurut KBBI Online adalah cara membaca Alquran dengan lafal dan ucapan yang benar. Dengan mengerti tentang Tajwid maka dapat menghindarkan seseorang dari kesalahan membaca Alquran.
Mengingat bahwa membaca Alquran merupakan kewajiban seorang muslim dan mayoritas peserta didik SMP Negeri 2 Ulujami adalah muslim maka sebagai seorang pendidik, kami sangat termotivasi untuk berusaha semaksimal mungkin agar peserta didik kami dapat membaca Alquran dengan baik dan benar sesuai dengan Tajwidnya.
Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut, kami memilih dan menyiapkan suatu metode pembelajaran yang tepat yaitu metode pembelajaran Tutor Teman Sebaya. Metode ini dipilih karena mempunyai berbagai kelebihan di antaranya dari segi psikologis peserta didik.
Secara psikologis, pembelajaran yang dilakukan dengan melibatkan teman sebaya ternyata mempermudah peserta didik untuk saling mentransfer atau berbagi ilmu.Hal itu dimungkinkan karena belajar antar teman sebaya tidak menimbulkan rasa takut, malu ataupun minder.
Tutor Teman Sebaya (Peer Teaching) adalah metode pembelajaran dengan pendekatan kooperatif di mana peserta didik ada yang berperan sebagai pengajar (Biasanya peserta didik yang lebih pandai dari peserta didik yang lain) dan peserta didik lain yang berperan sebagai pembelajar baik pada usia yang sama atau lebih tua dari pembelajar untuk membantu belajar dalam tingkat kelas yang sama untuk mengembangkan kemampuan yang lebih baik (http://media.neliti.com).
Langkah-langkah yang kami lakukan dalam menerapkan metode ini adalah terlebih dahulu kami menyeleksi peserta didik untuk menjadi seorang tutor. Peserta didik yang terpilih otomatis adalah peserta didik yang lebih menguasai ilmu tajwid. Hal itu bertujuan agar peserta didik yang berperan sebagai tutor mampu membantu peserta didik yang lainnya. Setelah tutor terpilih, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecill dengan satu tutor di dalamnya.
Pendidik dalam hal ini hanya berperan sebagai fasilitator dan pengarah kegiatan pembelajaran. Setelah kegiatan pembelajaran selesai maka untuk memberikan apresiasi dan motivasi, kami selaku pendidik memberikan reward kepada kelompok terbaik.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran membaca Alquran dengan metode Tutor sebaya berlangsung, terlihat anak-anak begitu antusias sehingga kelas menjadi dinamis. Peserta didik yang kurang menguasai Tajwid tidak merasa malu untuk bertanya dan mempelajari cara membaca Alquran yang baik dan benar.
Motivasi dan animo yang tinggi dari peserta didik selama pembelajaran berlangsung pada akhirnya berimbas pada nilai yang dicapai oleh peserta didik. Peserta didik mampu meraih nilai maksimal untuk materi membaca Alquran sehingga hal itu berarti tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Akhirnya dengan melihat hasil yang dicapai peserta didik dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca Alquran dengan metode Tutor Sebaya sangatlah efektif dan berhasil meningkatkan hasil belajar pada materi membaca Alquran. (rn1/zal)
Guru SMPN 2 Ulujami, Pemalang