RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN Agama Islam adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya.
Dalam konsep kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam memiliki 3 dimensi yang harus dikuasai peserta didik, antara lain: Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam; Dimensi pemahaman atau penalaran (intelektual) serta keilmuan peserta didik terhadap ajaran agama Islam.
Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta didik dalam menjalankan ajaran Islam; Dimensi pengamalannya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang telah diimani, difahami dan dihayati sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Untuk itu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) ini maka penulis akan menerapkan metode pembelajaran cooperative learning pada proses pembelajaran Beriman kepada Rosul Allah SWT semester 2 kelas VIII.
Salah satu yang akan ditempuh penulis untuk mengatasi rendahnya hasil belajar PAI di SMPN 2 Balapulang, Kabupaten Tegal adalah dengan metode pembelajaran cooperative learning atau pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil 4 – 6 peserta didik untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar peserta didik merasa saling membutuhkan atau yang biasa disebut dengan saling ketergantungan positif yang dapat dicapai melalui: saling ketergantungan menyelesaikan tugas, saling ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran.
Disamping itu dalam pembelajaran kooperatif terjadi interaksi tatap muka, karena peserta didik dipaksa saling bertatap muka sehingga mereka akan berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru tetapi dengan teman sebaya juga karena biasanya peserta didik akan lebih luwes, lebih mudah belajarnya dengan teman sebaya.
Menurut Suprijono (2009:54) pembelajaran kooperatif atau cooperative learning adalah jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk kegiatan yang dibimbing dan diarahkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam meyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Penulis hanya akan membatasi masalah meningkatnya keaktifan dan hasil belajar PAI materi Beriman Kepada Rosul Allah SWT melalui penerapan metode pembelajaran cooperative learning pada peserta didik kelas VIIIA SMP Negeri 2 Balapulang.
Selanjutnya metode pembelajaran cooperative learning menurut Suprijono (2009:54) adalah jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk kegiatan yang dibimbing dan diarahkan oleh guru. Sementara menurut Isjoni, (2011:76), metode pembelajaran cooperative learning merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.
Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa sebagai anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam cooperative learning, belajar dikatakan belum selesai, jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Penulis bertujuan: Untuk meningkatkan keaktifan belajar PAI materi beriman kepada rosul Allah SWT pada peserta didik kelas VIIIA SMP Negeri 2 Balapulang, setelah penerapan metode pembelajaran cooperative learning.
Untuk mengetahui besarnya peningkatan keaktifan belajar PAI materi beriman kepada rosul Allah SWT pada peserta didik kelas VIIIA SMP Negeri 2 Balapulang setelah penerapan metode pembelajaran cooperative learning.
Penulisan ini diharapkan bermanfaat: Bagi Peserta didik, antara lain: Meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran. Meningkatkan kemampuan siswa dalam beriman kepada nabi dan rosul. Meningkatkan hasil belajar siswa.
Bagi guru, antara lain: Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Memberikan salah satu alternatif pemilihan metode pembelajaran yang menyenangkan
Bagi sekolah, antara lain: Memberikan peluang bagi civitas akademika untuk mengembangkan potensi. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. (fkp1/zal)
Guru SMP Negeri 2 Balapulang, Kabupaten Tegal