RADARSEMARANG.COM, TUJUAN pendidikan nasional adalah meletakkan dasar-dasar yang kuat dalam menopang pembangunan karakter dan jati diri bangsa.
Namun seiring perkembangan digitalisasi karakter bangsa kita telah mengalami degradasi, nilai-nilai kearifan lokal telah tergerus oleh arus globalisasi..Akibatnya menipisnya tata krama, etika dan kreatifitas anak bangsa dan menjadi fenomena yang perlu mendapat perhatian serius.
Budaya Jawa merupakan salah satu tradisi pembangunan karakter, karena dalam budaya Jawa syarat akan pendidikan nilai yang merupakan substansi utama dari pendidikan karakter.
Dalam budaya Jawa terkandung tata nilai kehidupan Jawa diantaranya toleransi, kasih sayang, gotong royong, sopan santun, kemanusiaan, saling menghormati,senang berterimakasih dan lainnya.
Bahasa daerah (Jawa) berfungsi untuk pembentukan dan pengembangan karakter diantaranya adalah norma dan sopan santun sebab kelengkapan kosa kata dalam berbahasa yakni: pengggunaannya, kaidah atau norma kebahasaan, macam-macam nilai kebudayaan, atau dapat dikatakan tingkatan berbahasa, sesuai aturan serta nilai kebudayaan tertinggi yang dapat digunakan dalam berbagai peran.
Sabdawara (dalam Setyanto 2015: 126) Menurut Sabdawara (dalam Setyanto, 2015), sebagai bahasa berperan untuk sarana komunikasi serta mengenalkan nilai-nilai luhur, dan kesopanan dengan mengenali batasan yang memunculkan rasa tanggung jawab sehingga nilai kesopanan berguna untuk membentuk kepribadi seseorang.
Di TK Muslimat NU Salafiyah Kauman Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang menjadikan bahasa Jawa sebagai muatan lokal. Bahasa jawa sebagai bahasa daerah yang memiliki nilai – nilai yang luhur.
Karena bahasa jawa memiliki tatanan tingkatan dalam berkomunikasi dengan teman sebaya dan orang yang lebih tua untuk menunjukkan sikap hormat kepada yang lebih tua.Salah satu metode pembelajaran yang digunakan adalah melalui bernyayi dengan bahasa Jawa.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Nyanyian adalah syair yang dilafalkan sesuai nada, ritme, birama, dan melodi tertentu hingga membentuk harmoni. Nyanyian sering juga disebut sebagai lagu yang berarti gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama).
Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu.Bernyanyi adalah melafalkan syair sesuai nada, ritme, dan melodi tertentu hingga membentuk harmoni.
Melalui lagu berbahasa Jawa ,anak-anak dapat mengenal bahasa jawa dan mengaplikasikannya dalam berkomunikasi. Melalui lagu berbahasa jawa anak juga dapat mengetahui nama-nama anggota tubuh,cara minta ijin,mengucapkan terimakasih, meminta maaf ketika bersalah, bermain secara kerja sama dalam tim,mengenal aturan tentang menjaga kebersihan seperti memotong kuku juga dapat dikenalkan melalui bernyayi.
Anak-anak juga melakukan permainan-permainan dengan lagu jawa seperti sluku-sluku bathok,cublak-cublak suweng,jamuran ,padang wulan yang dilakukan secara berkelompok.Sehingga akan meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada anak dan mampu bekerjasama dalam tim.
Pembelajara bahasa Jawa melalui kegiatan bernyanyi sangat menyenangkan.Anak–anak mudah dalam mengucapkan kosa kata dan banyak belajar dari setiap syair lagu.Karena pada dasarnya setiap manusia memiliki insting ritme.
Sehingga sebagian besar anak suka bernyanyi. Bernyayi juga asyik karena dapat diiringi dengan irama tepuk tangan, alat perkusi,gamelan dan alat musik lainnya yang tidak membosankan. Seoerti di TK Negeri Pembina Comal, Pemalang. (rs1/zal)
Guru TK Negeri Pembina Comal, Pemalang