29 C
Semarang
Saturday, 10 May 2025

Menguatkan Kaos Berbasis Proyek melalui Pembelajaran PPKn

Oleh: Jamroh, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KARAKTER adalah watak seseorang atau ahlak yang diperoleh dari internaslisasi dengan lingkungan. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertaggungjawabkan keputusan yang diambil. Salah satu cara untuk menguatkan karakter siswa yaitu melalui pendidikan di sekolah.

Sekolah mampu mengembangkan karakter yang meliputi etika dan tanggung jawab melalui model dan pengajaran nilai-nilai universal (Santika, 2020).

Karakter sosial (kaos) adalah pola pikir dan prilaku individu yang menjadi ciri khas untuk hidup dan bekerjasama di lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Karakter sosial merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia yang ditakdirkan sebagai makhluk sosial.

Karakter sosial terbangun sebagai ungkapan jiwa untuk saling berbagi dan membantu. Karakter sosial dapat dibangun melalui pembelajaran dengan kegiatan bersama.

Dengan penerapan pembelajaran jarak jauh secara online mengakibatkan siswa kurang bersosialisasi. Penerapa PJJ yang berkepanjangan akan melemahkan rasa solideritas dikalangan siswa.

Hal itu akan mengakibatkan rasa individualistis semakin kuat. Kondisi tersebut harus menjadi sebuah tantangan bagi guru meskipun pembelajaran online masih berlangsung.

Lemahnya karakter sosial dikalangan siswa mendorong penulis melakukan upaya agar hal tersebut teratasi. Untuk menguatkan karakter sosial di kalangan siswa penulis menerapkan pembelajaran PPKn berbasis proyek.

Tujuan pembelajaran PPKn menyiapkan siswa untuk hidup di masyarakat dan mampu memecahkan permasalahan yang terjadi secara arif (Rusintan, 2017). Sementara itu, pembelajaran berbasis proyek menurut Danadaya dalam Lestari (2019) adalah “… pemberian tugas kepada semua siswa untuk dikerjakan … siswa dituntut untuk mengamati, membaca, meneliti, dan kemudian siswa diminta untuk membuat tugas”.

Pembelajaran PPKn berbasis proyek yang penulis terapkan pada kelas III SDN 3 Donorojo melalui kegiatan proyek kelompok di lingkungan siswa. Tugas tersebut berupa pengamatan terhadap kegiatan yang terjadi di lingkungan atau fenomena.

Contoh kegiatan yang diamati yaitu kegiatan gotong-royong, perubahan wujud, benda serta kegiatan musyawarah. Dalam kegiatan tersebut siswa memiliki hak yang sama baik hak dalam mengungkapkan pendapat maupun hak dalam peran masing-masing.

Dalam memberikan tugas proyek penulis memberikan format tugas dan lembar karakter serta meyampaikan ketentuan yaitu tugas proyek di kerjakan secara kelompok, siswa harus saling membantu dan bertukar pikiran, pertanyaan berbentuk open ended, dengan pertanyaan seperti itu semua siswa akan memliki kesempatan untuk memberikan jawaban sesuai pemikirannya, serta setiap jawaban diberi nama siswa.

Dalam pertanyaan open ended memuat persoalan apa, mengapa, bagaimana, dan siapa. Lembar karakter siswa berisi cakupan karakter sosial antara lain kerjasama, kepedulian, serta tanggung jawab. Selanjutnya, setelah kegiatan selesai setiap kelompok memiliki kewajiban untuk membuat laporan kegiatan tersebut. Dalam menulis laporan kalimat yang disusun harus memperhatikan penggunaan tanda baca dan huruf kapital yang tepat.

Hasil tugas proyek yang dilakukan merupakan hasil kerjasama. Nilai dari tugas tersebut merupakan nilai bersama. Selama tugas proyek dilakukan orang tua mendapingi dan mengarahkan.

Selain itu, orang tua mengisi lembar karakter siswa selama kegiatan berlangsung. Hasil dari lembar karakter siswa dalam kegiatan proyek menjadi evaluasi.

Penerapan pembelajaran berbasis proyek di SDN 3 Donorojo, Kebumen, selama PJJ karakter sosial siswa semakin kuat. Kerja sama, kepedulian, serta tanggung jawab yang dilakukan selama melakukan tugas sangat bagus.

Karakter sosial yang kuat akan bermanfaat bagi kehidupan siswa di lingkungan keluarga, masyarakat, serta bangsa dan negara.

Guru SDN 3 Donorojo, Kebumen


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya