RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan perwujudan dari pendekatan indisipliner dari ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial, seperti Sosiologi, Sejarah, Ekonomi maupun Geografi.
IPS dipolakan untuk tujuan-tujuan intruksional dengan materi sesederhana mungkin, menarik, mudah dimengerti, dan mudah dipelajari (Tjokrodikarjo dalam Waspodo, 2003: 4).
Tujuan pembelajaran IPS adalah memperkenalkan siswa pada pengetahuan tentang kehidupan masyarakat secara sistematis. Dengan demikian peranan IPS sangat penting untuk mendidik siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar dapat mengambil bagian secara aktif dalam kehidupan kelak sebagai anggota masyarakat.
Dalam pembelajaran IPS kita dapat menggunakan berbagai model pembelajaran. Salah satunya model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling silih asah, silih asih, dan silih asuh antarsesama siswa sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata (Abdurrahman dan Bintoro dalam Nurhadi, dkk. 2004: 61).
Ada berbagai jenis model pembelajaran kooperatif yang bisa diterapkan dalam sebuah kegiatan belajar mengajar, seperti jigsaw, think-pair-share, numbered heads together, group investigation.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi pelajaran dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Kunci tipe jigsaw siswa harus memiliki tanggung jawab dan kerja sama yang positif. Saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah yang diberikan. Keunggulan jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
Salah satu materi pembelajaran IPS kelas VII semester 1 SMP Negeri 2 Pemalang adalah “Kondisi Alam Indonesia”. Materi ini mempelajari keadaan fisik wilayah dan keadaan flora fauna Indonesia. Pembelajaran materi ini dapat menggunakan model jigsaw, dengan langkah-langkah sebagai berikut : pertama, siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 4-6 siswa).
Kedua, materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab. Ketiga, setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. Keempat, anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya.
Kelima, setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya. Keenam, pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa dikenai tagihan berupa kuis individu.
Dengan penggunaan model pembelajaran jigsaw, terlihat pada proses pembelajaran aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menjadi pilihan variasi dalam proses pembelajaran IPS agar pembelajaran lebih variatif. Tidak membosankan, dan memudahkan siswa dalam menyerap materi pelajaran.
Peningkatan aktivitas siswa dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diharapkan dapat menjadi acuan agar dalam proses pembelajaran siswa makin aktif, kreatif.
Berani menyampaikan pendapat dan bertanya. Serta berani mempresentasikan hasil kerja siswa di depan kelas. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat memotivasi siswa lebih semangat dalam mempelajari materi pembelajaran IPS. (unw/lis)
Guru SMP Negeri 2 Pemalang