RADARSEMARANG.COM, BERCERITA merupakan salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain. Selain itu, dengan bercerita seseorang dapat menyampaikan berbagai macam cerita, ungkapan berbagai perasaan sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dilihat, dibaca dan ungkapan kemauan serta keinginan membagikan pengalaman yang diperoleh.
Kegiatan berbicara khususnya dalam bercerita dapat membangun hubungan mental emosional antara satu individu dengan individu yang lain.
Proses belajar mengajar aspek berbicara khususnya dalam kompetensi dasar bercerita kurang berhasil. Penyebab mengapa siswa tidak mendapatkan nilai maksimal, di antaranya dalam proses pembelajaran berbicara khususnya kompetensi dasar bercerita, selama ini pembelajaran bercerita tidak dilakukan secara serius dan siswa beranggapan bahwa bercerita merupakan bagian sepele yang sering dilakukan oleh siapapun sehingga penyebab mengapa siswa tidak mendapatkan nilai maksimal.
Faktor lainnya, siswa cenderung kurang berani bercerita di depan umum. Siswa merasa takut salah, malu, grogi, tegang, dan kurang percaya diri bila ditunjuk untuk bercerita di depan kelas, hal tersebut disebabkan pula karena siswa tidak menguasai bahan cerita dan siswa kurang mampu mengorganisasikan perkataannya pada saat bercerita.
Selain itu, faktor luar diri siswa juga berpengaruh misalnya, penggunaan media pembelajaran yang kurang menarikbagi siswa juga mempengaruhinya. Serta kondisi dan tata ruang kelas yang tidakkondusif. Dengan demikian, dapat diidentifikasi bahwa keterampilan berceritasiswa masih rendah.
Pembelajaran keterampilan bercerita sebaiknya guru memberdayakan media pembelajaran yang ada serta sesuai dengan metode pembelajaran yang diterapkan. Selain itu, materi pembelajaran juga menjadi faktor penentu dalam pemilihan media.
Media wayang boneka merupakan media yang paling efektif untuk pengajaran dalam mengembangkan pembendaharaan kata, melatih diri untuk mendengar, menyimak, dan bercerita pada siswa. Media wayang boneka dimaksudkan untuk memotivasi siswa supaya berpikir kreatif.
Pembelajaran keterampilan bercerita dengan media wayang boneka ini juga penulis terapkan di SMP Negeri 2 Pemalang.
Kelebihan media wayang boneka dari media yang lain adalah membantu siswa memperoleh kemudahan ketika bercerita, karena dengan bantuan wayang boneka sebagai alat peraga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mengolah/mengembangkan ide cerita yang akan mereka ceritakan.
Dengan penggunaan wayang boneka, saat siswa bercerita siswa tidak akan merasa canggung lagi karena mereka tidak bercerita langsung menghadapi siswa-siswa yang lain, melainkan dengan media wayang boneka siswa memerankan tokoh dalam boneka tersebut.
Wayang boneka ini dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran maupun alat permainan edukatif dan menyenangkan bagi siswa sekaligus mampu membantu meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas siswa, kemampuan anak dalam memecahkan masalah, mendorong spontanitas siswa, dan aktualisasi diri. Bentuk wayang boneka sangat ekspresif, yakni menggambarkan atau mengapresiasikan perwatakan-perwatakan tertentu.
Wujud wayang dibuat dalam berbagai tipe dan ukuran. Karakter tokoh wayang meliputi dua sisi: baik (tulus, iklas, berani karena benar, setia, arif, bijaksana, dan sebagainya) dan buruk (serakah, tamak, congkak, penghianat, penakut.
Penerapan media wayang boneka dapat menjadi alternatif sekaligus inovasi bagi guru dalam pembelajaran tentang bercerita agar semakin meningkat. Penerapan media wayang boneka dapat menjadi alternatif sekaligus inovasi bagi guru dalam pembelajaran tentang bercerita agar semakin meningkat.
Kemampuan bercerita menggunakan alat peraga dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan media wayang boneka. Dapat dilihat dari proses pembelajaran bercerita dengan memanfaatkan media wayang boneka di dalam kegiatan siswa dan situasi kelas dalam pembelajaran bercerita dengan menggunakan alat peraga. (unw/zal)
Guru SMPN 2 Pemalang