RADARSEMARANG.COM, Saat ini, pembelajaran di sekolah mengalami perbedaan sejak adanya wabah Corona. Pemerintah mengambil kebijakan yaitu dengan menerapkan social distancing atau menjaga jarak dan Work From Home (WFH) atau bekerja di rumah.
Akibat dari kebijakan tersebut memiliki beberapa implikasi pada berbagai bidang, khususnya bidang pendidikan. Kegiatan belajar tatap muka ditiadakan, digantikan dengan pembelajaran secara daring melalui berbagai media pembelajaran online.
Dengan adanya pembelajaran daring, guru dan siswa harus bisa memanfaatkan teknologi untuk melangsungkan kegiatan pembelajaran setiap harinya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa saat proses pelaksanaan pembelajaran daring, guru kurang optimal dalam menggunakan media dan teknologi pada saat proses pembelajaran daring berlangsung. Berbagai permasalahan yang timbul, mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh siswa rendah.
Hal ini dirasakan oleh siswa kelas VI SDN 2 Margosari Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Melihat fenomena di atas diperlukan adanya media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar daring siswa sesuai dengan perkembangan teknologi kreatif dan inovatif serta dapat digunakan di mana saja dan kapan saja, contoh dari perkembangan teknologi adalah Google Classroom.
Google Classroom merupakan aplikasi yang memungkinkan terciptanya ruang kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar daring tema Kepemimpinan muatan pelajaran PPKn pada siswa kelas VI SDN 2 Margosari Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal.
Google Classroom atau dalam bahasa Indonesia yaitu ruang kelas google adalah sebuah serambi pembelajaran yang dapat diperuntukkan terhadap ruang lingkup pendidikan yang dimaksudkan untuk membantu menemukan jalan keluar atas kesulitan yang dialami dalam membuat penugasan tanpa menggunakan kertas (paperless) (Iskandar dkk, 2020: 144).
Google Classroom merupakan sebuah aplikasi yang memungkinkan terciptanya ruang kelas di dunia maya. Selain itu, Google Classroom juga menjadi sarana distribusi tugas, submit tugas bahkan menilai tugas-tugas yang dikumpulkan (Herman dalam Japar, 2020: 153).
Keefektifan pembelajaran dengan menggunakan Google Classroom dapat dilihat berdasarkan tingkat kesalahan yang dibuat oleh siswa saat menyelesaikan permasalahan yang diberikan, hal lain yang menjadi acuan keefektifan pembelajaran adalah pada saat guru memotivasi siswa untuk mempelajari materi yang telah diunggah ke dalam kelas Google Classroom (Iskandar dkk, 2020: 144).
Dalam memulai menggunakan Google Classroom kita terlebih dahulu masuk ke akun google dan kemudian mencari produk google tersebut, setelah masuk pada akun Google Classroom kita dihadapakan pada tiga menu utama yaitu, stream (aliran), classwork (aktivitas siswa), dan people (orang). Stream adalah fasilitas google class untuk membuat pengumuman, mendiskusikan gagasan, atau melihat aliran tugas, materi, quiz dari topik-topik yang diajarkan guru.
Classwork dapat digunakan guru untuk membuat soal tes, pretes, quiz, mengunggah materi, dan mengadakan refleksi. Pada menu people guru dapat mengundang siswa dengan kode akses yang telah tersedia pada bilah people, sedangkan untuk mengundang guru lain sebagai kolaborator cukup dengan mengundang guru melalui email masing-masing.
Materi yang diunggah pada bilah classwork dapat berupa file word, exel, powerpoint, pdf maupun video. Hal ini dilakukan guru untuk mengakomodasi adanya perbedaan terhadap kecapatan berpikir, latar belakang pengetahuan awal, dan perbedaan pada learning style siswa (Millatana dalam Iskandar dkk, 2020: 143).
Penggunaan aplikasi Google Classroom yang benar menyebabkan siswa berperan aktif dan kreatif dalam pembelajaran tema Kepemimpinan muatan pelajaran PPKn. Penggunaan aplikasi Google Classroom, memberi kesempatan pada siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran daring. (fkp1/ton)
Guru SDN 2 Margosari Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal