RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran bahasa Jawa merupakan salah satu pembelajaran muatan lokal yang ada di sekolah dasar. Menurut Arafik (2013:29) mata pelajaran Bahasa Jawa adalah program pembelajaran bahasa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan bahasa Jawa serta sikap positif terhadap bahasa Jawa itu sendiri.
Pembelajaran bahasa Jawa bertujuan memberikan pemahaman kepada generasi muda terutama para pelajar untuk selalu menghargai dan bangga terhadap kebudayaan yang dimilikinya. Namun mata pelajaran Bahasa Jawa oleh sebagian siswa dianggap pelajaran yang sulit seperti halnya pelajaran matematika.
Anggapan siswa yang salah yaitu bahasa Jawa merupakan mata pelajaran yang tidak penting. Ditambah sebagian guru yang kadang mengalahkan pelajaran bahasa Jawa dengan pelajaran yang lain. Kata-kata sulit yang ada dalam bahasa Jawa banyak tidak dipahami siswa, sehingga siswa merasa malas dan tidak antusias untuk mengikuti serta memelajari lebih dalam.
Guru juga kurang menguasai materi serta tidak menggunakan media dalam pembelajaran bahasa Jawa, sehingga menambah kesulitan untuk memahami materi yang akhirnya hasil belajarnya rendah, terutama materi menulis aksara Jawa kelas 6. Oleh karena itu dibutuhkan media untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis akasara Jawa yaitu dengan media sticky notes atau kertas post it, seperti yang sudah diterapkan di SD Negeri Demaan Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara.
Menulis aksara Jawa yang diarahkan mengubah tulisan latin ke tulisan Jawa dalam pembelajarannya diarahkan pada bentuk tulisan, kecepatan, dan ketepatan menulis. Untuk itu sangat dibutuhkan media agar siswa lebih cepat memahaminya. Media pembelajaran menurut (Surayya, 2012) yaitu alat yang mampu membantu proses belajar mengajar serta berfungsi untuk memperjelas makna pesan atau informasi yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Arini dan Nuryatin (2018: 16) mengatakan bahwa sticky notes merupakan selembaran kertas catatan berwarna-warni dengan ukuran khusus yang memiliki sebaris perekat di salah satu sisi, biasanya berada di belakangnya. Penggunaan sticky notes dalam pembelajaran aksara Jawa diintegrasikan dalam sebuah permainan sehingga lebih menarik perhatian siswa.
Adapun langkah-langkah penggunaan media sticky notes pada pembelajaran menulis aksara Jawa yaitu : Pertama, guru memperkenalkan media sticky notes kepada siswa. Kedua, guru menjelaskan kepada siswa mengenai aksara Jawa beserta “sandhangan”. Ketiga, guru memberikan contoh kata beraksara Jawa sesuai dengan kaidah penulisan .
Keempat, guru membagi sticky notes kepada semua siswa. Kelima, guru menjelaskan cara mengerjakan tugasnya. Keenam, setiap siswa menuliskan kata dengan aksara Jawa dengan sandhangan menggunakan spidol dan diberi batasan waktu. Ketujuh, siswa yang sudah selesai lebih cepat menulis langsung menempelkan di papan whiteboard atau kertas karton yang ditempel di depan.
Kedelapan, pembahasan hasil pekerjaan tiap siswa dengan cara siswa yang lain untuk membaca. Kesembilan, siswa yang berhasil menulis kata dengan aksara jawa dengan benar dan dapat membaca tulisan temannya diberikan penghargaan oleh guru. Kesepuluh, mengulang kembali dengan memberikan sticky notes yang kedua untuk menulis kembali aksara Jawa. Dengan menulis aksara Jawa berkali-kali siswa akan lebih hafal dan mampu menuliskan aksara Jawa, serta ada keinginan untuk menuliskan aksara Jawa dengan benar.
Dengan media sticky notes ini pembelajaran di kelas menjadi hidup, anak-anak mendapatkan suasana belajar yang menyenangkan dan efektif, siswa lebih bersemangat karena mencoba menulis sendiri sesuai kemampuan siswa. Kebanggan bagi siswa yang menuliskan dengan benar serta penghargaan dari guru membuat siswa lebih termotivasi untuk lebih berprestasi, sehingga kemampuan menuliskan aksara Jawa menjadi meningkat. (fkp2/ton)
Guru SD Negeri Demaan Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara