RADARSEMARANG.COM, MATEMATIKA oleh sebagian siswa merupakan salah satu bidang studi yang kurang diminati, sehingga berdampak siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Akibatnya hasil belajar tidak maksimal.
Hal itu terjadi pada SD Negeri 2 Pengkol Jepara pada materi bilangan bulat KD. 3.1. Menjelaskan bilangan bulat negatif. Untuk itu guru berupaya menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar aktif dan menyenangkan, supaya hasil belajar siswa meningkat. Agar ada perubahan, maka guru menerapkan model pembelajaran make a mach ( mencari pasangan ) .
Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar serta aktif. Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata.
Dengan belajar aktif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan (Zaini, 2008).
Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi.
Sementara sebaliknya pembelajaran menjadi tidak menyenangkan apabila suasana tertekan, perasaan terancam, perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajaran monoton, pembelajaran tidak menarik siswa.(Indrawati dan Wawan Setiawan, 2009: 24).
Model make a match merupakan model belajar mengajar mencari pasangan dimana siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Siswa dibagi dalam kelompok. Hal ini dimaksud agar proses kerjasama antar siswa berjalan efektif, sehingga memungkinkan semua siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran untuk membahas dan memecahkan masalah.
Dalam kelompok tersebut siswa belajar dan bekerjasama sampai pada pengalaman belajar yang maksimal, baik yang bersifat pengalaman individual maupun kolektif sebagai pencerminan adanya prinsip-prinsip keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pembelajaran make a match adalah kartu-kartu berisi pertanyaan dan jawaban.
Adapun Langkah-langkah dalam metode make a match adalah sebagai berikut:
Pertama, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Kelompok A, pembawa kartu berisi pertanyaan tentang bilangan bulat, kelompok B, pembawa kartu berisi jawaban tentang bilangan bulat, dan kelompok C, tim penilai. Kedua, guru dalam mengatur posisi kelompok upayakan kelompok pertama dan kedua saling berhadapan.
Jika masing-masing kelompok sudah berada di posisi yang telah ditentukan, maka guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kelompok kedua saling bergerak bertemu, mencari pasangan pertanyaan jawaban yang cocok.
Guru meberikan kesempatan mereka untuk berdiskusi. Ketiga, pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan dan jawaban kepada kelompok penilai.
Kelompok ini kemudian membacakan di depan kelas apakah pasangan pertayaan-jawaban itu cocok. Kegiatan seperti tersebut, dilakukan berulang-ulang dan bergantian.
Ketika pembelajaran berlangsung seluruh siwa berperan aktif. Suasana pembelajaran ramai dan menyenangkan namun tetap kondusif. Keadaan inilah yang menunjukkan kelebihan penerapan model make mach dalam pembelajaran. Selain meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, pembelajaran sangat menyenangkan. (fkp2/zal)
Guru SDN 2 Pengkol, Jepara.